Selamat Jalan Gus Dur, Kiai, Cendekiawan, Politisi, dan Guru Bangsa
Innalillahi Wainna Ilaihi Raji’un, KH Abdurrahman Wahid atau yang biasa dipanggil “Gus Dur”, mantan Presiden RI ke 4 telah wafat hari ini Rabu malam Kamis pada pukul 18.45 WIB di RSCM Jakarta setelah dirawat selama hampir sepekan.
Untuk mengenang beliau dan jasa-jasanya, ini sedikit Profile KH Abdurrahman Wahid atau yang biasa sering disapa Gus Dur. KH Abdurrahman Wahid dikenal sebagai tokoh yang memiliki banyak julukan. Beliau adalah seorang kiai dan tokoh Nahdlatul Ulama (NU). Beliau juga seorang politisi. Beliau juga sering disebut sebagai guru bangsa.
Gus Dur lahir di Jombang, Jawa Timur, 7 September 1940. Beliau beristrikan Sinta Nuriyah dan memiliki empat anak perempuan. Salah satu anak perempuannya, Siti Zannuba Arifah Chafsoh atau Yenny mengikuti langkah Gus Dur sebagai politisi.
Sepak terjang Gus Dur di Indonesia mendominasi pemberitaan pers sejak dulu. Gus Dur sebagai Ketua Umum PBNU dalam Muktamar NU Tahun 1984. Lantas Gus Dur terpilih kembali untuk kedua kalinya dalam Muktamar NU pada Tahun 1989 sebagai Ketua Umum PBNU periode 1989-1994. Pada Muktamar NU 1994, Gus Dur kembali terpilih sebagai Ketua Umum organisasi muslim terbesar di Indonesia hingga Tahun 1999.
Dalam riwayat pendidikan, Gus Dur pernah belajar di Universitas Al Azhar Kairo, Mesir. Beliau pergi ke Mesir pada bulan November Tahun 1963. PadaTahun 1966 Gus Dur pindah ke Universitas Baghdad. Gus Dur menyelesaikan pendidikannya di Universitas Bagdhad pada Tahun 1970. Gus Dur juga pernah belajar di Universitas Leiden, Belanda. Dari Belanda Gus Dur pergi ke Jerman dan Perancis sebelum kembali ke Indonesia Tahun 1971.
Karir Beliau:
- Ketua Umum Nahdatul Ulama (1984-1999).
- Ketua Forum Demokrasi (1990).
- Ketua Konferensi Agama dan Perdamaian Sedunia (1994).
- Anggota MPR (1999).
- Presiden Republik Indonesia (20 Oktober 1999-23 Juli 2001).
Daftar Penghargaan :
- Penghargaan Dakwah Islam dari pemerintah Mesir Tahun 1991.
- Gus Dur menerima Ramon Magsaysay Award, sebuah penghargaan yang cukup prestisius untuk kategori Community Leadership, Tahun 1993.
- Gus Dur ditahbiskan sebagai Bapak Tionghoa oleh beberapa tokoh Tionghoa Semarang di Kelenteng Tay Kak Sie, Gang Lombok, Tahun 2004.
- Gus Dur mendapatkan Tasrif Award-AJI sebagai Pejuang Kebebasan Pers 2006 dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Tahun 2006.
Doktor Honoris Causa :
- Doktor Kehormatan bidang Filsafat Hukum dari Thammasat University, Bangkok, Thailand (Tahun 2000).
- Doktor Kehormatan dari Asian Institute of Technology, Bangkok, Thailand (Tahun 2000).
- Doktor Kehormatan bidang Ilmu Hukum dan Politik, Ilmu Ekonomi dan Manajemen, dan Ilmu Humaniora dari Pantheon Sorborne University, Paris, Perancis (Tahun 2000).
- Doktor Kehormatan dari Chulalongkorn University, Bangkok, Thailand (Tahun 2000).
- Doktor Kehormatan dari Twente University, Belanda (Tahun 2000).
- Doktor Kehormatan dari Jawaharlal Nehru University, India (Tahun 2000).
- Doktor Kehormatan dari Soka Gakkai University, Tokyo, Jepang (Tahun 2002).
- Doktor Kehormatan dari Sun Moon University, Seoul, Korea Selatan (Tahun 2003)
- Doktor Kehormatan bidang Hukum dari Konkuk University, Seoul, Korea Selatan (Tahun 2003).
- Doktor Kehormatan bidang Kemanusiaan dari Netanya University, Israel (Tahun 2003).
Profile lebih lengkap bisa dilihat di salah satu postingan blog teman saya ruanghati.com (Gus Dur Meninggal, Inilah Profil dan Otobiografinya (Foto-Foto Kenangan). Atau di sini : http://gusdur.net/Profil
Selamat Jalan Gus Dur, Kiai, Cendekiawan, Politisi, dan Guru Bangsa. Kami akan selalu mengenang jasa-jasamu. Semoga diterima semua amal baik beliau dan diampuni segala dosa-dosanya. Allahummaghfirlahu warhamhu wa’afihi wa’fu ‘anhu wa akrim nuzulahu wa wassi’ madkhalhu wa nawwir quburahu … (dst). Amin ya Rabbal ‘alamin.
datang lagi memberikan doa
Reply