Home » Pernikahan » Prosedur Pernikahan Dan Rujuk Di KUA (Kantor Urusan Agama)

Prosedur Pernikahan Dan Rujuk Di KUA (Kantor Urusan Agama)

1 Jul. 200980 comments
Prosedur Pernikahan Dan Rujuk Di KUA (Kantor Urusan Agama)

Pendahuluan

Di dalam negara RI yang berdasarkan hukum, segala sesuatu yang bersangkut paut dengan penduduk harus dicatat, seperti halnya kelahiran, kematian termasuk juga perkawinan. Perkawinan termasuk erat dengan masalah kewarisan, kekeluargaan sehingga perlu dicatat untuk menjaga agar ada tertib hukum.

Pegawai Pencatat Nikah (PPN) mempunyai kedudukan yang jelas dalam peraturan perundang-undangan di Indonesia (UU No.22 Tahun 1946 jo UU No. 32 Tahun 1954) sampai sekarang PPN adalah satu-satunya pejabat yang berwenang mencatat perkawinan yang dilangsungkan menurut hukum agama Islam dalam wilayahnya. Untuk memenuhi ketentuan itu maka setiap perkawinan harus dilangsungkan dihadapan dan dibawah pengawasan PPN karena PPN mempunyai tugas dan kedudukan yang kuat menurut hukum, ia adalah Pegawai Negeri yang diangkat oleh Menteri Agama pada tiap-tiap KUA Kecamatan.

Masyarakat dalam merencanakan perkawinan agar melakukan persiapan sebagai berikut :

  1. Masing-masing calon mempelai saling mengadakan penelitian apakah mereka saling cinta/setuju dan apakah kedua orang tua mereka menyetujui/merestuinya. Ini erat kaitannya dengan surat-surat persetujuan kedua calon mempelai dan surat izin orang tua bagi yang belum berusia 21 tahun .
  2. Masing-masing berusaha meneliti apakah ada halangan perkawinan baik menurut hukum munakahat maupun menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku. (Untuk mencegah terjadinya penolakan atau pembatalan perkawinan).
  3. Calon mempelai supaya mempelajari ilmu pengetahuan tentang pembinaan rumah tangga hak dan kewajiban suami istri dsb.
  4. Dalam rangka meningkatkan kualitas keturunan yang akan dilahirkaan calon mempelai supaya memeriksakan kesehatannya dan kepada calon mempekai wanita diberikan suntikan imunisasi tetanus toxoid.

A. Pemberitahuan Kehendak Nikah

Setelah persiapan pendahuluan dilakukan secara matang maka orang yang hendak menikah memberitahukan kehendaknya kepada PPN yang mewilayahi tempat akan dilangsungkannya akad nikah sekurang-kurangnya 10 hari kerja sebelum akad nikah dilangsungkan. Pemberitahuan Kehendak Nikah berisi data tentang nama kedua calon mempelai, hari dan tanggal pelaksanaan akad nikah, data mahar/maskawin dan tempat pelaksanaan upacara akad nikah (di Balai Nikah/Kantor atau di rumah calon mempelai, masjid gedung dll). Pemberitahuan Kehendak Nikah dapat dilakukan oleh calon mempelai, wali (orang tua) atau wakilnya dengan membawa surat-surat yang diperlukan :

I. Perkawinan Sesama WNI

  1. Foto Copy KTP dan Kartu Keluarga (KK) untuk calon Penganten (caten) masing-masing 1 (satu) lembar.
  2. Surat pernyataan belum pernah menikah (masih gadis/jejaka) di atas segel/materai bernilai minimal Rp.6000,- (enam ribu rupiah) diketahui RT, RW dan Lurah setempat. Contoh blanko surat pernyataan belum pernah menikah.
  3. Foto copy piagam masuk Islam (jika mualaf).
  4. Surat keterangan untuk nikah dari Kelurahan setempat yaitu Model N1, N2, N4, baik calon Suami maupun calon Istri.
  5. Pas photo caten ukuran 2×3 masing-masing 4 (empat) lembar & ukuran 4×6 masing-masing 1 lembar (latar belakang warna biru), bagi anggota ABRI/TNI/POLRI berpakaian dinas.
  6. Bagi yang berstatus duda/janda harus melampirkan Surat Talak/Akta Cerai dari Pengadilan Agama, jika Duda/Janda mati harus ada surat kematian dan surat Model N6 dari Lurah setempat.
  7. Harus ada izin/Dispensasi dari Pengadilan Agama bagi :
    • Caten Laki-laki yang umurnya kurang dari 19 tahun;
    • Caten Perempuan yang umurnya kurang dari 16 tahun;
    • Laki-laki yang mau berpoligami.
  8. Ijin Orang Tua (Model N5) bagi caten yang umurnya kurang dari 21 tahun baik caten laki-laki/perempuan.
  9. Bagi anggota TNI/POLRI dan Sipil TNI/POLRI harus ada Izin Kawin dari Pejabat Atasan/Komandan.
  10. Bagi caten yang akan melangsungkan pernikahan ke luar wilayah Kecamatan tempat tinggalnya (berdasarkan KTP) harus ada Surat Rekomendasi Nikah dari KUA setempat.
  11. Kedua caten mendaftarkan diri ke KUA yang mewilayahi tempat dilangsungkannya akad nikah sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) hari kerja dari waktu melangsungkan Pernikahan. яндекс Apabila kurang dari 10 (sepuluh) hari kerja, harus melampirkan surat Dispensasi Nikah dari Camat setempat.
  12. Bagi WNI keturunan, selain syarat-syarat tersebut dalam poin 1 s/d 10 harus melampirkan foto copy Akte kelahiran dan status kewarganegaraannya (K1).
  13. Surat Keterangan tidak mampu dari Lurah/Kepala Desa bagi mereka yang tidak mampu.

II. Perkawinan Campuran

  1. Surat pernyataan belum pernah menikah (masih gadis/jejaka) di atas segel/materai bernilai Rp.6000,- (enam ribu rupiah) diketahui 2 orang saksi. Bagi yang berstatus duda/janda harus melampirkan Akta Cerai/surat keterangan cerai yang asli dan salinan putusannya.
  2. Pas photo caten ukuran 2×3 masing-masing 4 (empat) lembar & ukuran 4×6 masing-masing 1 lembar (latar belakang warna biru).
  3. Akte Kelahiran/Kenal Lahir
  4. Surat tanda melapor diri (STMD) dari kepolisian
  5. Surat Keterangan Model K II dari Dinas Kependudukan (bagi yang menetap lebih dari satu tahun)
  6. Tanda lunas pajak bangsa asing (bagi yang menetap lebih dari satu tahun)
  7. Keterangan izin masuk sementara (KIMS) dari Kantor Imigrasi  atau foto copy visa.
  8. Foto Copy PasPort
  9. Surat Keterangan dari Kedutaan/perwakilan Diplomatik yang bersangkutan.
  10. Foto copy piagam masuk Islam (jika mualaf).
  11. Semua surat-surat yang berbahasa asing harus diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh penterjemah resmi.

B. Pemeriksaan Nikah

PPN yang menerima pemberitahuan kehendak nikah meneliti dan memeriksa berkas –berkas yang ada apakah sudah memenuhi syarat atau belum, apabila masih ada kekurangan syarat maka diberitahukan adanya kekurangan tersebut. Setelah itu dilakukan pemeriksaan terhadap calon suami, calon istri dan wali nikahnya yang dituangkan dalam Daftar Pemeriksaan Nikah (Model NB).

Jika calon suami/istri atau wali nikah bertempat tinggal di luar wilayah KUA Kecamatan dan tidak dapat hadir untuk diperiksa, maka pemeriksaannya dilakukan oleh PPN yang mewilayahi tempat tinggalnya. Apabila setelah diadakan pemeriksaan nikah ternyata tidak memenuhi persyaratan yang telah ditentukan baik menurut hukum munakahat maupun menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku maka PPN berhak menolak pelaksanaan pernikahan dengan cara memberikan surat penolakan beserta alasannya. Setelah pemeriksaan dinyatakan memenuhi syarat maka calon suami, calon istri dan wali nikahnya menandatangani Daftar Pemeriksaan Nikah. Setelah itu yang bersangkutan membayar biaya administrasi pencatatan nikah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

C. Pengumuman Kehendak Nikah

Setelah persyaratan dipenuhi PPN mengumumkan kehendak nikah (model NC) pada papan pengumuman di KUA Kecamatan tempat pernikahan akan dilangsungkan dan KUA Kecamatan tempat tinggal masing-masing calon mempelai.

PPN tidak boleh melaksanakan akad nikah sebelum lampau 10 hari kerja sejak pengumuman, kecuali seperti yang diatur dalam psl 3 ayat 3 PP No. 9 Tahun 1975 yaitu apabila terdapat alasan yang sangat penting misalnya salah seorang calon mempelai akan segera bertugas keluar negeri, maka dimungkinkan yang bersangkutan memohon

dispensasi kepada Camat selanjutnya Camat atas nama Walikota/Bupati memberikan dispensasi.

D. Pelaksanaan Akad Nikah

1.Pelaksanaan Upacara Akad Nikah :

  • di Balai Nikah/Kantor
  • di Luar Balai Nikah : rumah calon mempelai, masjid atau gedung dll.

2.PemeriksaanUlang :

Sebelum pelaksanaan upacara akad nikah PPN/Penghulu terlebih dahulu memeriksa/mengadakan pengecekan ulang persyaratan nikah dan administrasinya kepada kedua calon pengantin dan walinya untuk melengkapi kolom yang belum terisi pada waktu pemeriksaan awal di kantor atau apabila ada perubahan data dari hasil pemeriksaan awal. Setelah itu PPN/ Penghulu menetapkan dua orang saksi yang memenuhi syarat.

3. Pemberian izin

Sesaat sebelum akad nikah dilangsungkan dianjurkan bagi ayah untuk meminta izin kepada anaknya yang masih gadis atau anak terlebih dahulu minta/memberikan izin kepada ayah atau wali, dan keharusan bagi ayah meminta izin kepada anaknya untuk menikahkan bila anak berstatus janda.

4. Sebelum pelaksanaan ijab qobul sebagaimana lazimnya upacara akad nikah bisa didahului dengan pembacaan khutbah nikah, pembacaan istighfar dan dua kalimat syahadat. Contoh bacaan khutbah nikah (bahasa arab).

5. Akad Nikah /Ijab Qobul

6. Pelaksanaan ijab qobul dilaksanakan sendiri oleh wali nikahnya terhadap calon mempelai pria, namun apabila karena sesuatu hal wali nikah/calon mempelai pria dapat mewakilkan kepada orang lain yang ditunjuk olehnya. Contoh : Teks Ijab dan Qobul Nikah.

7. Penandatanganan Akta Nikah oleh kedua mempelai, wali nikah, dua orang saksi dan PPN yang menghadiri akad nikah.

8. Pembacaan Sighat Ta’lik Talak (optional). Contoh teks bacaan : Sighat Ta’lik Talak.

9. Penandatanganan ikrar Ta’lik Talak.

10. Penyerahan maskawin/mahar.

11. Penyerahan Buku Nikah/Kutipan Akta Nikah.

12. Nasihat perkawinan

13. Do’a penutup.

Prosedur Rujuk di KUA

Proses pencatatan rujuk adalah sebagai berikut :

Orang yang akan rujuk, harus datang bersama istrinya ke Kantor Urusan Agama yang mewilayahi tempat tinggal istri, dengan membawa dan menyerahkan surat-surat sebagai berikut :

  1. Foto Copy KTP dan Kartu Keluarga (KK) masing-masing 1 (satu) lembar.
  2. Surat Keterangan untuk rujuk dari Kepala Desa/Lurah tempat berdomisili (blanko model R1).
  3. Akta Cerai asli beserta lampiran putusan dari Pengadilan Agama.

Sebelum rujuk dicatat akan diperiksa terlebih dahulu :

  • Apakah suami yang akan merujuk itu memenuhi syarat-syarat rujuk.
  • Apakah rujuk yang akan dilakukan itu masih dalam masa iddah talak raj’i.
  • Apakah perempuan yang akan dirujuk itu bekas istrinya.
  • Apakah ada persetujuan bekas istri.
By Mutohar Alwi, S. Ag (Penghulu KUA Kec. Cilandak Jakarta Selatan)
Admin Web KUA Kec. Cilandak & KUA Kec. Pasar Minggu.
Contact : Facebook, Twitter, Email
Mudah-mudahan artikel tentang Prosedur Pernikahan Dan Rujuk Di KUA (Kantor Urusan Agama) ini bisa bermanfaat untuk anda, terima kasih.

Artikel Yang Mungkin Berkaitan :

  1. Bacaan Sighat Ta’lik Setelah Akad Nikah
  2. Rukun dan Syarat Nikah
  3. Kalimat Permohonan Ijin Calon Penganten Wanita
  4. Gedung Pernikahan Murah Di Jakarta
  5. Biaya Sewa Gedung Pernikahan Di Jakarta
  6. Tata Cara Pengajuan Perkawinan, Perceraian Dan Rujuk Bagi PNS POLRI
  7. Contoh Layout (penataan tempat) Pada Prosesi Akad Nikah
  8. Biaya Pencatatan Nikah Dan Rujuk Di KUA
  9. Perjanjian Perkawinan
  10. Google Weddings, Situs Khusus Para Calon Pengantin
  1. Penghulu muda
    16-4-2010 at 10:04 | #1

    Pak, yang syarat Rujuknya mana ?

    Reply

    mansar Reply:

    syarat menikah untuk isteri yang kedua bagaimana? yang disyahkan menurut undang2 dan memiliki hukum juga

    Reply

    Alwi Reply:

    Harus ada izin dari istri pertama, calon istri kedua dan Pengadilan Agama, prosedur permohonan izin bisa diajukan ke Pengadilan Agama sesuai domisili pemohon

    Reply

  2. 18-5-2010 at 06:52 | #2

    rupanya ada artikel begini juga kang

    Reply

    Alwi Reply:

    Background keilmuan saya malah sebenarnya Syari’ah Bang …. atau Hukum Islam, perkerjaan sehari-hari juga berkaitan dg itu, karena hobi IT blog ini malah isinya kebanyakan ttg IT, blogging dll. Tapi di moment2 tertentu tetap akan menulis ttg nilai2 agama dll

    Reply

  3. 18-5-2010 at 06:52 | #3

    aku ubek ubek deh semua

    Reply

    munir ardi Reply:

    dari postingan depan atau belakang

    Reply

    munir ardi Reply:

    pokoknya semua didatangi

    Reply

    munir ardi Reply:

    karena kalau cuma didepan bakalan ribuan deh komentarnya

    Reply

    munir ardi Reply:

    disini juga di postingansepi

    Reply

    munir ardi Reply:

    lari terus sendirian ayo datang

    Reply

    munir ardi Reply:

    yang lain temani aku dunk

    Reply

    munir ardi Reply:

    mas alam hendri atau yang lain

    Reply

    munir ardi Reply:

    muncul dunk malam ini

    Reply

    munir ardi Reply:

    ataukah aku harus berjalan sendiri lagi

    Reply

    munir ardi Reply:

    menempuh malam yang sepi

    Reply

  4. 3-6-2010 at 14:47 | #4

    yang belum nikah nih harus baca

    Reply

  5. 3-6-2010 at 14:47 | #5

    yang sudah nikah juga

    Reply

    munir ardi Reply:

    wajib membaca yang diatas

    Reply

    munir ardi Reply:

    supaya tahu aturannya

    Reply

    munir ardi Reply:

    nggak cuma cerai saja

    Reply

    munir ardi Reply:

    tanpa tahu aturan

    Reply

  6. 3-6-2010 at 14:48 | #6

    karena pernikahan adalah sesuatu yang sakral

    Reply

  7. 3-6-2010 at 14:48 | #7

    bukan main-main seperti yang sering kita lihat di TV

    Reply

  8. 5-6-2010 at 20:35 | #8

    pernikahan kalau bisa sekali seumur hidup

    Reply

    munir ardi Reply:

    jangan selalu kawin cerai

    Reply

    munir ardi Reply:

    apa enak yang seperti itu

    Reply

    munir ardi Reply:

    tanpa kebahagiaan sama sekali

    Reply

    munir ardi Reply:

    padahal pernikahan adalah untuk selamnya

    Reply

    munir ardi Reply:

    bukan sekedar melampiaskan nafsu

    Reply

    munir ardi Reply:

    jadi peliharalah pernikahan kalian

    Reply

    munir ardi Reply:

    supaya awet dan langgeng

    Reply

    munir ardi Reply:

    sampai maut memisahkan

    Reply

    munir ardi Reply:

    semoga hal seperti itulah yang kita alami

    Reply

  9. 7-6-2010 at 14:50 | #9

    hehehe :-) istirahat Top 1&2 muncul Top3

    Reply

  10. 20-10-2010 at 11:38 | #10

    pak saya mau menikahi janda, tapi saya sudah berkeluarga sudah punya istri dan anak 1, kebetulan janda ini saya akan nikahi karena tdk ada keluarga. mohon petunjuknya pak, saya mau nikah di tempat calon istri saya ini pak

    terima kasih

    Reply

Comment pages
1 2 3 5 476
1+3=? (Wajib diisi)