Optimasi Internal Link Building WordPress
Internal link building adalah salah satu cara optimasi SEO yang bisa diterapkan dalam membangun kekuatan SEO dalam sebuah website/blog. Internal link bisa kita buat antar posting, sebuah halaman atau lainnya. Manfaat lainnya dari adanya internal link adalah akan sangat berpeluang untuk meningkatkan page view, sebab internal link juga berfungsi sebagai sebuah navigasi bagi pengunjung untuk lebih memudahkan dalam menelusuri postingan atau konten lainnya.
Dalam membangun internal link bisa dilakukan secara manual dengan membuat tautan (link) pada keyword atau anchor teks tertentu yang mempunyai relevansi dengan topik bahasan pada postingan, bisa secara semi automatis dengan cara menambahkan sebuah script php yang akan menampilkan beberapa link postingan berdasarkan kategori tertentu (related post), berdasarkan popularitas, random post (acak) atau lainnya, dan yang terakhir dalam membangun internal link bisa dilakukan secara automatis dengan bantuan sebuah plugin misalnya SEO Auto Links & Related Posts.
Berkaitan dengan cara dalam membangun internal link, dalam sebuah postingan Plugin WordPress Terbaik Untuk Meningkatkan Performa Blog, ada sebuah pertanyaan dari salah satu pengunjung blog ini (sdr.Murih) yaitu “Untuk internal linking pake plugin atau manual, mana yang lebih bagus? thank sebelumnya mas”. Jawaban saya : Untuk urusan seo menurut pendapat saya lebih bagus pakai cara manual, sebab kita bisa benar-benar efektif dan relevan dalam menargetkan kata kunci atau achcor teksnya, kelebihan lainnya dengan cara manual, tidak akan memberatkan server hosting, kalau dengan bantuan plugin misalnya SEO Auto Links & Related Posts memang lebih enak karena semuanya berjalan serba automatis, tapi untuk blog dengan traffic tinggi, dengan adanya internal linking yang sifatnya automatis bisa memberatkan server hosting dan sangat rawan kena suspend (terutama untuk pengguna shared hosting), dan untuk urusan seo, keyword dan anchor teksnya kadang-kadang kurang fokus dan relevan sesuai keinginan dan kemauan pemilik blog.
Optimasi Internal link lainnya yaitu tentang kira-kira berapa jumlah yang diperbolehkan untuk internal link dalam satu postingan?, ini sesuai pertanyaan dari Mas Adhani di postingan Strategi Optimasi SEO Di Tahun 2011. “mas alwi saya mau tanya lagi soal internal link building, apakah seperti pembuatan random post dan artikel yang bekaitan (related post).. trus interlink yang di dalam artikel apakah termasuk ke dalam internal link building.. berapa ya kira2 jumlah yang diperbolehkan untuk interlink dalam satu postingan .. jika berlebih menggunakan interlink dalam satu postingan apa yang akan berdampak kepda google sanbox? atau dampak lain mas?”
Jawaban saya :
Random post dan artikel yang berkaitan (related post) menurut saya juga termasuk ke dalam type internal link building bahkan link dari tag atau kategori juga termasuk di dalamnya ketika post tag dan kategori diikutkan dalam pengindekan di mesin pencari dan disetting dengan dofollow, bisa dibuktikan di Google Webmaster (saya punya banyak internal link termasuk dari post tag dan kategori) dan saya juga mendapatkan banyak sitelink hanya dalam kurun waktu 7 bulan di antaranya karena internal link building ini.
Tentang berapa idelanya internal link di dalam sebuah postingan mungkin kita bisa belajar dari situs wikipedia yang sangat terkenal dengan internal link-nya sehingga hampir sebagian besar artikelnya selalu ada di posisi yang bagus di search engine, tapi kalau untuk blog menurut saya kita harus bijak dalam menggunakan link yang ada di postingan, jangan sampai malah mengganggu kenyamanan pembaca, sebab walau tujuan meningkatkan SEO adalah traffic toh akhirnya yang membaca tetap manusia, jadi harus humanis juga jangan sampai link-link yang ada malah mengganggu kenyamanan pembaca. Kalau saya biasanya menggunakan maksimal 5 link seringnya malah kurang dari itu kalaupun lebih hanya dalam postingan tertentu (jarang).
Tapi kalau saya lihat di beberapa tool online untuk analisa kekuatan SEO, meta analyser dan lain-lain rata-rata rekomendasinya per halaman web jangan lebih dari 100 link, apalagi kalau ada link external, kalau misalnya ada yang menggunakan plugin SEO STT2 harus dipertimbangkan juga jumlah maksimal keyword di setting “Max number of search” karena rekaman keyword yang jadi link juga termasuk jenis internal link.
Jika berlebihan dalam menggunakan interlink dalam satu postingan apakah akan berdampak kepada google sanbox? atau dampak lain mas? Yaaa menurut saya internal link building yang berlebihan apalagi isinya kurang relevan malah akan berdampak kurang baik untuk seo dan reputasi (bisa-bisa malah dikira nyepam link), apalagi sekarang Google telah memperbaharui algoritmanya yaitu dengan adanya Google Pinguin yang akan memfokuskan pada pemberantasan web spam termasuk blog yang banyak berisi link spam di dalamnya.
Kesimpulan :
- Usahakan untuk tidak membuat link tersembunyi (hidden link).
- Kata kunci untuk internal link harus relevan dengan isi postingan.
- Usahakan untuk tidak membuat internal link secara berlebihan.
- Jika kita menggunakan shared hosting dan traffic blog cukup tinggi maka lebih baik menggunakan cara manual supaya tidak mengganggu kinerja server dan performa loading blog.
apa boleh memasukan link kategori ke dalam postingan kang?
Kalau menurut pendapat saya sih boleh2 saja, dg ketentuan post tag dan kategori diikutkan dalam pengindekan di mesin pencari dan disetting dengan dofollow supaya efek backlinknya jadi bermanfaat untuk peningkatan hasil SERP untuk halaman category dan post tag yg diberi tautan tsb, jadi di samping ada manfaat sbg navigasi juga ada manfaat sbg backlink, beberapa categori dan post tag di blog saya malah banyak yg punya PR 2
Reply
Untuk related posts saya pikir menggunakan plugins akan sangat membantu. Akan tetapi internal linking di dalam postingan akan jauh lebih baik dan memiliki relevansi yg tinggi jika dilakukan secara manual.
Belum lagi resiko kompatibilitas plugins yang kita gunakan. Dan saya memiliki pengalaman buruk dengan plugin semacam ini (internal link dalam postingan).
Reply
mantap pak alwi untuk tips internal linking buildingnya. :)
Reply
saya mesti sering-sering baca disini habis dapat hadiah wp dari bang iwan kang
Reply
tempatku manual saja, kadang saja nyari yang sesuai nggak ada, terus ya di pas pasin… :)
Reply
artikel membantu , izin nyimak bro
Reply
Artikelnya membantu mas, makasih ya… baru tahu ada plugin seperti ini…
Reply
Kalau di jejaring sosial bisa kagak ya Mas?
Reply
Saya dulu pake cara manual, dibuat saling link untuk tiap posting. sekarang sudah ada plugin, dan hasilnya bagus juga kok.
Internal link sama tidak dengan inbound link mas alwi ?
Saya tidak mengatakan pakai plugin itu jelek, kalau untuk proses dalam internal link building lebih enak pakai plugin, kita gak perlu capek2, tapi untuk output/hasil menurut saya lebih maksimal kalau pakai manual karena kita bisa fokus pada keyword yg akan kita bidik dan kembangkan (bisa lebih relevan dan tepat sasaran), kalau pakai plugin keyword dan anchor teksnya kadang-kadang kurang fokus dan relevan sesuai keinginan dan kemauan pemilik blog, spt pendapat Mas M-Amin di bawah : kalau pakai link otomotis ada beberapa prosen terdapat kesalahan penempatan link, blm lagi masalah performa yg bisa muncul jika traffic sudah tinggi dan masih pakai shared hosting.
Internal link=link/backlink dari web/blog/domain yg sama, inbound link=link/backlink dari web/blog/domain yg berbeda, tapi dua2nya sama2 sbg backlink
Reply
Kalau bikin link posting dengan cara manual memang kadang kala membosankan tapi menurut aku lebih tepat sasaran, masalahnya kalau pakai link otomotis ada beberapa prosen terdapat kesalahan penempatan.
Reply