Home » Optimasi Wordpress » Menghemat Quota Bandwidth dengan HTTP Compression

Menghemat Quota Bandwidth dengan HTTP Compression

9 Des. 2009234 comments
Menghemat Quota Bandwidth dengan HTTP Compression

Seperti janji saya pada postingan sebelumnya Tips Menghemat Quota Bandwidth, maka kali ini kita akan membahas HTTP Compression untuk mempercepat loading wordpress sekaligus untuk menghemat quota atau jatah bandwidth. Untuk para master mohon masukannya, kalau ada yang salah.

Saat ini terdapat dua macam metode kompresi HTTP yang umum digunakan, yaitu mod_deflate dan mod_gzip. Keduanya bekerja pada server apache. Dibandingkan dengan mod_deflate, mod_gzip memberikan rasio kompresi HTTP yang lebih besar. Artinya mod_gzip lebih baik daripada mod_deflate.

Beberapa penyedia jasa web hosting terutama yang gratisan malah sudah mengaktifkan mod_gzip secara otomatis pada server apache-nya.  Mod_gzip mengirit bandwidth dengan cara mengkompresi bodi respon HTTP sebelum dikirimkan ke klien/browser. Rata-rata browser modern sudah dapat membaca respon yang terkompresi. Karena perbandingan jumlah request teks (HTML, txt, js, css) dan gambar (gif, jpg, swf) untuk sebuah situs tipikal adalah 1:1 hingga 1:3, dan gzip dapat mengkompresi teks hingga 50%-80%, maka pengiritan trafik outgoing web yang diperoleh rata-rata bisa berkisar antara 10%–35%. Dan pengiritan total bandwidth yang diperoleh antara 4%–15%. Jumlah yang lumayan.

Sebenarnya kita bisa memasang mod_gzip pada Apache server tempat kita hosting, yaitu dengan cara membuat sebuah source code kemudian kita install di apache. Tapi untuk cara ini tidak akan dibahas di sini, karena saya sendiri belum cukup mahir tentang setting apache, takut malah eror heeee……

Syarat-syarat untuk dapat menggunakan metode kompresi HTTP di atas adalah browser dan server harus mendukung. Khusus untuk mod_gzip, PHP yang digunakan harus versi 4.0.6 hingga terbaru. Untuk dapat mengetahui versi PHP pada server yang kita gunakan, buatlah sebuah file php (contoh: info.php), kemudian ketikkan kode berikut:

<?php
phpinfo ();
?>

Kemudian simpan dan uploadlah file tersebut ke root direktori wordpress. Kemudian buka file tersebut melalui browser yang kita gunakan. Contoh: http://nama-domain.com/info.php

Di situ akan terlihat informasi lengkap PHP yang ada di server. Kita bisa mencari fitur-fitur yang terintegrasi di dalamnya.

Kompresi  menggunakan mod_deflate :

Caranya adalah, dengan menambahkan kode berikut pada file .htaccess di direktori root domain kita.

# compress text, html, javascript, css, xml:
AddOutputFilterByType DEFLATE text/plain
AddOutputFilterByType DEFLATE text/html
AddOutputFilterByType DEFLATE text/xml
AddOutputFilterByType DEFLATE text/css
AddOutputFilterByType DEFLATE application/xml
AddOutputFilterByType DEFLATE application/xhtml+xml
AddOutputFilterByType DEFLATE application/rss+xml
AddOutputFilterByType DEFLATE application/javascript
AddOutputFilterByType DEFLATE application/x-javascript
# atau kompress berdasarkan ekstensi file: <files *.html *.php *.css> SetOutputFilter DEFLATE </files>

Kompresi  menggunakan mod_gzip :

Caranya adalah dengan menambahkan kode berikut:

<?php
ob_start( 'ob_gzhandler' );
?>

atau

<?php
if (substr_count($_SERVER['HTTP_ACCEPT_ENCODING'], 'gzip')) {
ob_start("ob_gzhandler");
}
else {
ob_start();
}
?>

Tambahkan kode tersebut di bagian paling atas header.php. Contoh:

<?php
if (substr_count($_SERVER['HTTP_ACCEPT_ENCODING'], 'gzip')
{ob_start("ob_gzhandler");}
else {ob_start();}
?>
<!-- bagian paling atas header.php -->
< !DOCTYPE html PUBLIC "-//W3C//DTD XHTML 1.0 Transitional//EN" "http://www.w3.org/TR/xhtml1/DTD/xhtml1-transitional.dtd">
<html xmlns="http://www.w3.org/1999/xhtml" <?php language_attributes(); ?>>
</html>

Jika theme wordpress kita memakai template halaman (page template), maka tidak direkomendasikan untuk menyisipkan kode mod_gzip di bagian header.php. Karena akan merusak kompresi. Caranya adalah dengan menyisipkan kode mod_gzip tersebut pada file index.php, single.php, page.php, archive.php, 404.php, dan search.php, dan jangan sisipkan pada header.php. Contohnya:

<?php
if (substr_count($_SERVER['HTTP_ACCEPT_ENCODING'], 'gzip')) {
ob_start("ob_gzhandler");
}
else {
ob_start();
}
?>
<!-- Bagian atas file single.php --><?php get_header(); ?>

Jika kita memakai template halaman, maka kode mod_gzip disisipkan dengan cara sebagai berikut:

<?php
if (substr_count($_SERVER['HTTP_ACCEPT_ENCODING'], 'gzip')) {
ob_start("ob_gzhandler");
}
else {
ob_start();
}
/*Template Name: Nama Template halaman*/?>

Jika cara di atas tidak berfungsi silahkan kombinasikan dengan plugin wp super cache yang bisa di download di sini. Kemudian upload dan aktifkan. Pastikan dalam file .htaccess yang ada di root direktori terdapat kode ini :

# BEGIN WPSuperCache
<IfModule mod_rewrite.c>
RewriteEngine On
RewriteBase /
AddDefaultCharset UTF-8
RewriteCond %{REQUEST_METHOD} !POST
RewriteCond %{QUERY_STRING} !.*=.*
RewriteCond %{HTTP:Cookie} !^.*(comment_author_|wordpress|wp-postpass_).*$
RewriteCond %{HTTP_USER_AGENT} !^.*(Android|2.0\ MMP|240x320|AvantGo|BlackBerry|Blazer|Cellphone|Danger|DoCoMo|Elaine/3.0|EudoraWeb|hiptop|IEMobile|iPhone|iPod|KYOCERA/WX310K|LG/U990|MIDP-2.0|MMEF20|MOT-V|NetFront|Newt|Nintendo\ Wii|Nitro|Nokia|Opera\ Mini|Palm|Playstation\ Portable|portalmmm|Proxinet|ProxiNet|SHARP-TQ-GX10|Small|SonyEricsson|Symbian\ OS|SymbianOS|TS21i-10|UP.Browser|UP.Link|Windows\ CE|WinWAP).*
RewriteCond %{HTTP:Accept-Encoding} gzip
RewriteCond %{DOCUMENT_ROOT}/wp-content/cache/supercache/%{HTTP_HOST}/$1/index.html.gz -f
RewriteRule ^(.*) /wp-content/cache/supercache/%{HTTP_HOST}/$1/index.html.gz [L]

RewriteCond %{REQUEST_METHOD} !POST
RewriteCond %{QUERY_STRING} !.*=.*
RewriteCond %{HTTP:Cookie} !^.*(comment_author_|wordpress|wp-postpass_).*$
RewriteCond %{HTTP_USER_AGENT} !^.*(Android|2.0\ MMP|240x320|AvantGo|BlackBerry|Blazer|Cellphone|Danger|DoCoMo|Elaine/3.0|EudoraWeb|hiptop|IEMobile|iPhone|iPod|KYOCERA/WX310K|LG/U990|MIDP-2.0|MMEF20|MOT-V|NetFront|Newt|Nintendo\ Wii|Nitro|Nokia|Opera\ Mini|Palm|Playstation\ Portable|portalmmm|Proxinet|ProxiNet|SHARP-TQ-GX10|Small|SonyEricsson|Symbian\ OS|SymbianOS|TS21i-10|UP.Browser|UP.Link|Windows\ CE|WinWAP).*
RewriteCond %{DOCUMENT_ROOT}/wp-content/cache/supercache/%{HTTP_HOST}/$1/index.html -f
RewriteRule ^(.*) /wp-content/cache/supercache/%{HTTP_HOST}/$1/index.html [L]
</IfModule>
# END WPSuperCache

Dan pastikan juga dalam file .htaccess yang ada di folder /wp-content/cache terdapat kode ini :

# BEGIN supercache
<IfModule mod_mime.c>
<FilesMatch "\.html\.gz$">
ForceType text/html
FileETag None
</FilesMatch>
AddEncoding gzip .gz
AddType text/html .gz
</IfModule>
<IfModule mod_deflate.c>
SetEnvIfNoCase Request_URI \.gz$ no-gzip
</IfModule>
<IfModule mod_headers.c>
Header set Vary "Accept-Encoding, Cookie"
Header set Cache-Control 'max-age=300, must-revalidate'
</IfModule>
<IfModule mod_expires.c>
ExpiresActive On
ExpiresByType text/html A300
</IfModule>
# END supercache

Kebetulan saya memakai cara yang terakhir yaitu menggunakan plugin wp super cache dan menyisipkan kode mod_gzip pada file index.php, single.php, page.php, archive.php, 404.php, dan search.php, dan alhamdulillah bisa berfungsi. Rata-rata halaman blog ini terkompress antara 70-80%. Di samping itu karena sudah terkompres ternyata cukup signifikan terhadap kecepatan loading blog ini. Untuk mengetahui apakah halaman web/blog kita sudah terkompress atau belum silahkan kunjungi situs ini online gzip test atau http_compression test.

Buat sobat-sobat yang punya cara lain tentang HTTP Compression monggo silahkan dishare disini biar kita bisa belajar bersama.

Update :

Alternatif lainnya untuk kompressi halaman jika server yang digunakan tidak mengaktifkan module mod_deflate atau mod_gzip anda bisa memakai teknik Zlib Compression, caranya silahkan baca postingan berikut ini : Mempercepat Loading WordPress dengan Zlib Compression.

Sumber referensi :

http://betterexplained.com/articles/how-to-optimize-your-site-with-gzip-compression
http://www.ethanandjamie.com/blog/43-web-dev-freebies/85-php-gzip-css-files
http://www.rismaka.net/2009/06/mempercepat-loading-wordpress-dengan-http-compression.html
http://www.ibloomstudios.com/articles/php_css_compressor/
http://www.linuxjournal.com/article/6802
http://www.whatsmyip.org/http_compression/phpgzip/
http://www.http-compression.com/#about_http_compression

Mudah-mudahan artikel tentang Menghemat Quota Bandwidth dengan HTTP Compression ini bisa bermanfaat untuk anda, terima kasih.

Artikel Yang Mungkin Berkaitan :

  1. Cara Menonaktifkan Fungsi Thumbnail
  2. Redirect WordPress RSS feeds Ke Feedburner Dengan .htaccess
  3. Mematikan Fungsi Autolink di Kotak Komentar
  4. Cara Setting Plugin WP Super Cache
  5. Cara Mengganti Sparator Tag dan Category
  6. Customisasi Tampilan Tag Cloud
  7. Cara Mengembalikan Postingan Yang Hilang, Terhapus, Rusak Dll
  8. Cara Mengoptimasi Halaman Kategori
  9. Mengenal Kode Widget Sidebar WordPress
  10. Mempercepat Loading WordPress dengan Zlib Compression
  1. 3-7-2013 at 17:01 | #1

    Trims sudah berbagi tipsnya

    Reply

  2. 27-7-2013 at 00:00 | #2

    Mantap dan sangat mantap, tempat terbaik untuk optimalisasi blog scara manual. Thanks atas tutornya mas…

    Reply

  3. 8-12-2013 at 23:11 | #3

    luar biasa gan, ane coba sisipin di header malah error ternyata cara kedua diatas work, thanks ya infonya :)

    Reply

  4. 17-12-2013 at 16:57 | #4

    Keren gan… Terima Kasih infonya insyallah bermanfaat :)

    Reply

  5. 2-7-2014 at 05:40 | #5

    mas .. kalo untuk platform blogspot gmana cara nya ?

    Reply

  6. 4-11-2014 at 13:31 | #6

    blogger nggak bisa yah?

    Reply

  7. 5-11-2014 at 11:00 | #7

    saya coba terapkan gan di blog saya … :)

    Reply

  8. 28-5-2015 at 14:51 | #8

    Tutorialnya super lengkap gan..
    spertinya kudu dicoba nih..

    Reply

  9. 11-6-2015 at 14:27 | #9

    Pertama kelihatan njlimet, tapi kalau sudah biasa akan makin tahu jalan, makasih gan, met sukses.

    Reply

  10. 21-11-2015 at 07:35 | #10

    trims mas tipsnya mau sy coba dulu ke web sy nnti kalo ada perkembangan akan saya kabri..sukses selalu mas

    Reply

Comment pages
3+9=? (Wajib diisi)