Home » Info » Mengenalkan Dua Bahasa Sejak Bayi Dalam Kandungan

Mengenalkan Dua Bahasa Sejak Bayi Dalam Kandungan

17 Feb. 2010142 comments
Mengenalkan Dua Bahasa Sejak Bayi Dalam Kandungan

Mengenalkan Dua Bahasa Sejak Bayi Dalam Kandungan. Bayi yang berada di dalam kandungan bisa mempelajari bahasa yang didengarnya sehari-hari. Sebuah penelitian menunjukkan bayi yang mendengar dua bahasa secara teratur ketika masih berada di dalam rahim akan lebih mudah nantinya untuk mengerti dwibahasa.

Hasil penelitian ini dilaporkan dalam jurnal Pscychological Science. Ilmuwan psikologi dari University of British Columbia dan peneliti dari Organization for Economic Cooperation and Development di Perancis melakukan penelitian dengan cara menguji dua kelompok bayi yang baru lahir.

Salah satu kelompok hanya mendengarkan bahasa Inggris saat berada di dalam rahim, sedangkan kelompok lainnya mendengar bahasa Inggris dan Tagalog yaitu bahasa nasional Filipina secara teratur sejak masih di kandungan.

Untuk menentukan preferensi bahasa dari bayi yang baru lahir, peneliti melihat gerakan refleks mengisap dari bayi tersebut. Peningkatan refleks mengisap pada bayi yang baru lahir mengindikasikan minatnya terhadap rangsangan yang ada. Pada percobaan pertama bayi mendengarkan 10 menit pembicaran dengan berganti bahasa antara bahasa Inggris dan Tagalog setiap menitnya.

Bayi yang hanya mendengarkan bahasa Inggris lebih tertarik dengan rangsangan bahasa Inggris daripada bahasa Tagalog. Hal ini terlihat dengan peningkatan perilaku mengisap saat mendengar bahasa Inggris. Sedangkan bayi yang terbiasa mendengar dua bahasa menunjukkan intensitas ketertarikannya dengan dua bahasa tersebut.

Seringnya mendengar dwibahasa sejak sebelum lahir dapat membantu mempersiapkan bayi untuk mendengar dan belajar mengenai dua bahasa ibu,  Para peneliti juga menguji bayi yang baru lahir tersebut untuk melihat apakah bayi dapat melihat perbedaan antara dua bahasa tersebut yang menjadi kunci seseorang bisa menguasai dwibahasa.

Bayi-bayi ini mendengarkan kalimat-kalimat yang diucapkan dalam salah satu bahasa hingga bayi ini kehilangan minat. Kemudian diperdengarkan kalimat tersebut dengan bahasa lain atau kalimat yang sama tapi dengan orang berbeda.

Hasilnya, bayi mengalami peningkatan mengisap ketika mendengar kalimat tersebut diucapkan dengan menggunakan bahasa yang lain, dan tidak menunjukkan peningkatan saat bahasa yang sama diucapkan oleh orang yang berbeda.

Hasil ini menunjukkan bahwa bayi bisa membedakan antara dua bahasa tersebut sejak awal kehidupan dan tidak mencampurkan antara bahasa inggris dan bahasa tagalog. Sumber : detikHealth.

Ok untuk anda yang sudah menikah dan sedang atau akan merencanakan mempunyai buah hati, bisa mempraktekkan metode tersebut, kalau perlu ditambah jadi 3 bahasa, 4 bahasa atau malah 5 bahasa supaya anak-anak kita nantinya lebih mudah untuk diajarkan dan mahir bercas-cis-cus dengan bahasa Internasional/bahasa asing.

Mudah-mudahan artikel tentang Mengenalkan Dua Bahasa Sejak Bayi Dalam Kandungan ini bisa bermanfaat untuk anda, terima kasih.

Artikel Yang Mungkin Berkaitan :

  1. Kedahsyatan Speed IM2 Broom Unlimited
  2. Kumpulan Add On Terbaik Sepanjang Masa
  3. Cara Membuat Crop Circles
  4. Cara Mendeteksi Pembohong di Sekitar Anda
  5. Cara Setting Modem Smartfren
  6. Yahoo Makin Terintegrasi dengan Facebook
  7. Cara Setting GPRS Telkomsel Secara Otomatis
  8. Tips Mudik Lebaran Dengan Aman Dan Nyaman
  9. Free Emoticons For You
  10. “Air”, Tema Global “Blog Action Day 2010”
  1. 6-7-2010 at 09:50 | #1

    Sebenarnya, keistimewaan-keistimewaan pendidikan anak dalam kandungan (anak pralahir) merupakan hasil dari sebuah proses yang sistematis dengan merangkaikan langkah, metode dan materi yang dipakai oleh orang tuanya dalam melakukan pendidikan (stimulasi edukatif) dan orientasi serta tujuan ke mana keduanya mengarah dan mendidik.

  2. 6-7-2010 at 09:51 | #2

    Bahkan dalam Islam, pendidikan pralahir ini hendaklah dimulai sejak awal pembuahan (proses nuthfah). Artinya, seorang yang menginginkan seorang anak yang pintar, cerdas, terampil dan berkepribadian baik (saleh/salehah), ia harus mempersiapkan perangkat utama dan pendukungnya terlebih dahulu.

  3. 6-7-2010 at 09:51 | #3

    Adapun persiapan yang perlu dilakukan adalah memulai dan melakukan hubungan biologis secara sah dan baik, serta berdoa kepada Allah agar perbuatannya tidak diganggu setan dan sia-sia.

  4. 6-7-2010 at 09:52 | #4

    Selain itu, menggantungkan permohonan hanya kepada Allah semata agar dikaruniai seorang anak yang shaleh.

  5. 6-7-2010 at 09:52 | #5

    Rasulullah bersabda: “Manakala seseorang di antara kalian sebelum menggauli istrinya terlebih dahulu mengucapkan ‘Bismillaahi, Allohumma janibnaasy syaithoona wa jannibi syaithoona maa rozaqtanaa’ (dengan menyebut nama Allah, Ya Allah, hindarkanlah kami dari gangguan setan dan hindarkan pula anak yang akan Engkau anugrahkan kepada kami dari gangguan setan), kemudian dilahirkanlah dari keduanya seorang anak, niscaya selamanya setan tidak akan mengganggunya.” (Muttafaqun ‘Alaihi).

  6. 6-7-2010 at 09:53 | #6

    Subhanalloh, Rasulullah sendiri yang mengatakan bahwa seorang anak yang lahir dengan awal yang baik maka selamanya tidak akan diganggu setan. Tidakkah kita terpesona dengan kalimat-kalimat di atas?

  7. 6-7-2010 at 09:54 | #7

    Praktek memberikan stimulus pendidikan anak dalam kandungan telah dilakukan jauh sebelum teori dan praktek di atas dikembangkan.

  8. 6-7-2010 at 09:54 | #8

    Konon, Nabi Zakaria telah memberikan stimulasi pendidikan pada anak pralahir yaitu anak yang dikandung oleh istrinya, sebagaimana diisyaratkan dalam Al-Qur`an surat Maryam (19) ayat 10-11. Di dalamnya dijelaskan bahwa pelayanan stimulasi pendidikan yang dilakukan oleh Nabi Zakaria telah membuahkan hasil yang yang bagus, yakni anak yang memiliki kecerdasan tinggi dalam memahami hukum-hukum Allah.

  9. 6-7-2010 at 09:54 | #9

    Selain itu digambarkan pula bahwa anak yang dikaruniai itu adalah sosok yang terampil dalam melaksanakan titah Allah, memiliki fisik yang kuat, sekaligus seorang anak yang sangat berbakti kepada orang tuanya, sebagaimana diisyaratkan pada kelanjutan ayat 12-15 masih dalam surat yang sama.

  10. 6-7-2010 at 09:55 | #10

    Bahkan, kemudian anak tersebut dipercaya dijadikan pewaris tunggal orang tuanya yakni tugas kenabian. Subhanallah.

Comment pages