Hati-hati Modus Penipuan Di Sekitar Anda
Upaya penipuan lewat SMS mungkin sudah sudah sering kita terima yang isinya biasanya kita memenangkan hadiah ini itu dsb, atau kita dikirimin no rekening bank supaya kira segera transfer ke nomor rekening tsb.
Upaya penipuan lewat telpon langsung juga sudah sering dialamai oleh beberapa teman dengan modus katanya adik/saudarnyanya ditangkap polisi karena kasus narkoba, saat ini ada di kantor polisi dan kalau mau dibebaskan diminta untuk transfer sejumlah uang sekian sebagai jaminan/tebusan.
Upaya penipuan lewat telpon baru saja saya alami sekitar seminggu yang lalu. Kronologinya, penipu menghubungi saya melalui telpon seluler mengaku ustadz atau pengurus pondok pesantren tempat anak saya nyantri. Isi berita katanya anak saya (penipu bisa menyebutkan nama anak saya lengkap) habis ikut kegiatan olah raga kemudian terjatuh dan saat ini kondisinya dalam keadaan tidak sadarkan diri (pingsan).
Kemudian kita diminta menghubungi seorang ustadz yang pertama menangani anak saya tersebut. Segera saya telpon “ustadz” tsb. Isi pembicaraan katanya anak saya sudah ditangani di klinik pesantren dan kondisinya dalam keadaan tidak sadarkan diri (pingsan), berdasarkan diagnosa dokter klinik katanya di bagian belakang kepala si anak ada memar bekas benturan yang mengakibatkan penyumbatan aliran darah ke otak.
Dengar berita seperti itu siapapun mungkin bisa panik termasuk saya. Apalagi kemudian di ujung telpon si “ustadz” tsb mengakabarkan bahwa saat ini anaknya sedang dimasukkan ke dalam ambulan untuk dirujuk/dibawa ke rumah sakit terdekat untuk penanganan lebih lanjut dan mohon doanya dari bapak untuk hasil yang terbaik (tambah lemes lagi kita).
Lantas kita diminta untuk menghubungi dokter “anu” di rumah sakit yang akan dituju tersebut. Di sini saya mulai curiga kok cepet banget dia bisa dapat nomor telpone dokternya padahal tadi katanya masih di dalam ambulan belum berangkat ke rumah sakit (pelayanan prima banget nih rumah sakit). Tapi saya penasaran akhirnya saya hubungi juga si “dokter” tersebut.
Di ujung telpon : dari siapa? saya bilang ayah si anu (nyebut nama anak saya) eee dia responnya cepet banget, oh yaaa pak yang rujukan yaaa … begini pak! Berdasarkan diagnosa awal dari dokter klinik katanya di bagian belakang kepala anak bapak ada memar bekas benturan yang mengakibatkan penyumbatan aliran darah ke otak dan harus segera ditangani, kalau gak segera ditanganai bisa mengancam keselamatan jiwa anak bapak, kita sedang menguapayakan tindakan yang terbaik mohon doanya dan kita juga sedang menyiapkan sebuah alat yang harus dipasang di kepala anak bapak.
Lantas saya tanya, terus berapa harganya? dia jawab 7,5 juta dan sekarang juga harus segera dibayar via transfer, kemudian dia tanya apakah bapak ada uang Rp. 7.5 juta? Saya jawab gak ada pak! saya gak punya uang segitu, eee dia masih ngotot tanya lagi, adanya berapa?, saya jawab, adanya Rp. 100 rb, eee dianya masih ngeyel bilang masa sih bapak gak punya uang Rp. 7.5 sambil bilang kalau anaknya segera butuh tindakan darurat.
Kemudian saya bilang yaudah bapak pasang aja alatnya nanti saya bayar langsung di tempat (kalau saya udah sampai di rumah sakit), dia bilang gak bisa pak, kenapa gak bisa pak, (ketika dia mulai terpojok lantas cari2 alasan ini itu dll), akhirnya saya bilang yaudah pak nanti saya cari utangan dulu yaaaa, dia jawab ok pak ditunggu yaaa kabarnya (telpon ditutup).
Dari percakapan terakhir tersebut saya yakin se yakin-yakinnya kalau ini pasti upaya penipuan. Untuk memastikannya, kemudian saya telpon wali kelas anak saya dan alhamdulillah keadaan anaknya baik-baik saja, malahan dia sempat pesen ke saya sebagai ayahnya agar hati-hati dengan modus-modus penipuan seperti itu karena katanya sudah ada beberapa yang jadi korban dengan kerugian uang jutaan rupiah.
Setelah kejadian itu, kemudian muncul ide buat ngusilin beberapa nomor penipu, yakni kita terror dengan cara miscall siang malam menggunakan private number (nomor pribadi). Setelah saya kerjain, dua hari kemudian nomor para penipu sudah tidak bisa dihubungi lagi heeee.
Entah karena dia kesal dimiscall-miscall terus menggunakan private number atau mungkin masih penasaran untuk menipu saya atau mau ngerjain balik, dua hari kemudian kejadian lagi (upaya penipuan) hampir mirip dengan kejadian sebelumnya.
Kali ini giliran ngaku-ngaku ustadznya anak saya yang pertama (kebetulan kakak adik ada di pesantren yang sama), modusnya hampir sama, mengabarkan kalau anak bapak habis ikut kegiatan olah raga kemudian terjatuh dan saat ini kondisinya dalam keadaan tidak sadarkan diri (pingsan). Bapak diminta untuk segera datang ke pesantren. Tapi saya udah curiga kayaknya ini komplotan yang kemarin mau menipu saya soalnya suaranya mirip. Untuk memastikan kalau berita itu bohong, saya hubungi ustadz anak saya, dan kondisi anak alhamdulillah baik-baik saja. Kata Bang Napi WASPADALAH !!! WASPADALAH !!!
Tips Menghadapi Penipuan via Telepon
- Bila anda menerima telpone yang mengatakan anak anda, atau keponakan anda dsb terkena kasus narkoba, kecelakaan dll, tak perlu panik berlebihan. Usahakan tetap tenang dan jangan lupa sambil berdzikir dan berdoa kepada Allah SWT meminta perlindungan dari upaya-upaya orang jahat.
- Kadang pelaku sengaja menghubungi target pada tengah malam atau dinihari, ketika seseorang terjaga dari tidur, kesadaran kadang tidak langsung 100 persen. Dalam kondisi seperti itu, biasanya seseorang lebih mudah diperdaya.
- Modus penipuan seperti itu biasanya mempunyai pola, yaitu pada tahapan tertentu, penipu via telepon umumnya meminta uang kepada anda, diminta mentransfer sejumlah uang, untuk jaminan pembebasan anaknya yang ditahan polisi (jika kena kasus narkoba) atau uang itu akan digunakan untuk membeli alat tertentu (jika penipuan dengan modus anaknya kecelakaan). Jika seperti itu anda patut yakin bila penelpon tak dikenal itu sedang mencoba menipu Anda.
- Selanjutnya terserah anda. Boleh langsung menutup percakapan telepon, atau mungkin sekalian dikerjain balik dengan berakting seolah menuruti kehendak si penipu tapi ujung2nya kita abaikan atau bisa aja kita transfer tapi jumlahnya Rp.1000,- (SERIBU RUPIAH) heeeee (pasti dia sewot dan marah2).
- Dan untuk memastikan bahwa ini adalah 100% penipuan maka anda bisa menghubungi anak, saudara, teman anak atau pihak sekolah dan lain sebagainya dan memastikan kalau anak anda baik2 saja.
- اَللهُمَّ اِنّىْ اَعُوْذُبِكَ مِنْ شَرّمَا صَنَعْتُ وَمِنْ شَرّ كُلّ ذِىْ شَرّ لاَحَوْلَ وَلاَقُوَّةَ اِلاَّ بِاللهِ
Sekarang memang harus hati-hati karena semakin banyak modus penipuan
Reply
Kalo saya kebanyakan mah lewat sms yang isinya modus semua, katanya saya punya anak kecelakaan, ane jd bingung anak darimana coba. Langsung aje ane bales “anak gw belom jadi, gw buang buangin di kamar mandi, hahahhahaa”.
Reply
halo , saya ingin memasang iklan di http://m-alwi.com
apa anda menyediakan space untuk iklan? jika anda menyediakannya , silahkan hubungi kami di ulatbulu1355@gmail.com .
terima kasih
Reply
Meski kini masyarakat pengguna ponsel/gadget semakin pintar, yang saya takutkan juga semakin bertambahnya pengguna2 baru ponsel, dimana pengguna2 baru ini biasanya masih awam dan mudah tertipu.
Reply
Terima kasih mas doanya
Reply
informasi perhatian ini akan sangat membantu sekali untuk sebagian besar masyarakat
Reply
penipuan sekarang ini smakin meresakan banyak masyarakat, informasi ini akan sangat membantu sekali
Reply
bagusnya dibagikan ke sosmed, biar semua orang menjadi tahu. terima kasih atas informasinya mas
Reply
sekarang tidak hanya lewat sms, tetapi sosial media juga sebagai ajang penipuan. ini semakin memperkeruh pekerjaan kami yang di dunia onlline shop
Reply
selama masih ada kebutuhan.. akan selalu ada celah untuk penipuan…
Reply