Wahai Dunia
Wahai Dunia !!! dambaan di setiap zaman,
Telah berjuang memperebutkanmu sedemikian banyak pembesar dan raja-raja, mereka menikmati keberhasilan dengan kegembiraan. Dan telah berjatuhan sedemikian banyak para fakir miskin yang menetes air liurnya melihat kenikmatan para raja dunia. Telah datang pula golongan hamba yang shalih yang tak mau memperebutkanmu, mereka melupakanmu dan mencari ridho Allah.
Tidaklah para raja, atau fakir miskin, atau bahkan orang-orang shalih itu meninggalkanmu kecuali kau bekali 1 X 2 meter saja dari milikmu untuk lubang kuburnya, hanya itulah yang kau berikan pada mereka, itulah kebaikanmu pada para pecintamu atau mereka yang meninggalkanmu, sama saja, padahal para pecintamu melupakan segala-galanya hanya untuk mendapatkanmu, namun tak satupun dari mereka meninggalkanmu, selain hanya mendapatkan kuburnya saja, maka para pecintamu meninggalkan harta untuk menjadi bahan perebutan dan percekcokan antara ahli warisnya kelak, dan ia meninggalkanmu dibebani dosa, dan para hamba Shalih mendapat tumpukan pahala.
Firman Allah SWT : QS Al An’am : 32 :
وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَلَلدَّارُ الآخِرَةُ خَيْرٌ لِلَّذِينَ يَتَّقُونَ أَفَلا تَعْقِلُونَ
Artinya : “Dan Tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka[468]. dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa. Maka tidakkah kamu memahaminya?”
[468] Maksudnya: kesenangan-kesenangan duniawi itu hanya sebentar dan tidak kekal. janganlah orang terperdaya dengan kesenangan-kesenangan dunia, serta lalai dari memperhatikan urusan akhirat.
Wahai para pecinta dunia !!!
Sadarlah.. aku dan engkau hanyalah satu sel dari 1 Milyar sel yang terkumpul dalam beberapa tetes cairan kental yang mengalir dari dahsyatnya birahi manusia sebelumku dan sebelummu. 1 Milyar sel itu bertebaran di vagina, berjuang mencapai kehidupan alam rahim, maka 1 Milyar sel itu gagal kesemuanya, mereka semua mati dan terbuang, hanya satu sel yang berhasil selamat ke alam rahim, ITULAH AKU DAN ENGKAU, satu-satunya yang berhasil selamat dari 1 Milyar saudaraku dan saudaramu yang musnah..
Aku dan engkaupun hidup bertebaran memenuhi bumi, lalu mati dan dibenamkan dikubur, kubur kita yang harus dalam, agar bau busuk yang dahsyat kelak, tak terbaui dan mengganggu manusia lain yang masih belum jadi bangkai seperti kita, aku dan engkau akan sendiri, tak ada teman terdekat sekalipun yang mau menemani di kubur kita, tak satupun dari mereka mau perduli terhadap hewan tanah yang menggerogoti kita, lalu hewan tanah akan menggerogoti tubuh ini sedikit demi sedikit, berkeliaran di paru-paru kita, dan mungkin menjadikan otak kepala ini sebagai tempat bertelur. Lalu kita akan habis menjadi tulang, lalu habis lebur menjadi tanah.., musnah.., tak lagi terlihat bentuk ini, tak lagi ada suara ini, wujud ini, semua habislah sudah begitu saja.
Wahai aku dan kalian !!!
Ingatlah bahwa maut membayangiku dan kalian lebih dekat dari bayangan kita sendiri, dan ingatlah bahwa satu nafas kita adalah selangkah menuju ajal. Inga’ …. inga’ … waspadalah….waspadalah ….. maut siap menjemput, jangan sampai kita semaput karena takut maut. Maut pasti akan menjemput entah sekarang besok atau kapanpun saat tiba waktunya. Kullu Nafsin Dzaaiqotul Maut.
Memang dalam kehidupan dunia yang penuh dengan sifat kesementaraan ini, seringkali kita lupa dan alpa.
Reply
Banyak manusia lupa bahwa, suatu saat yang kita sendiri tidak tahu, kematian akan menjemput.
Reply
Seringkali kita menyibukkan diri dan terlalu berlebihan untuk urusan pekerjaan.
Reply
Memang awalnya anda bekerja keras adalah memenuhi kebutuhan keluarga, anak dan isteri.
Reply
Tetapi kemudian pekerjaan tersebut semakin mengikat anda, sejalan dengan peningkatan godaan karir yang terus bertambah. Hampir dipastikan dari pagi sampai sore waktu anda dihabiskan untuk itu, kadang sampai di rumah juga harus “lembur” guna membereskan sisa tugas yang terbengkalai.
Reply
Kesibukan dalam kerja seringakali membuat kita lupa, dan kebutuhan dan perhatian untuk diri sendiri terabaikan.
Reply
Makan yang sering terlambat, kelelahan yang terlalu lama dapat menurunkan daya tahan tubuh.
Reply
Belum lagi acara keluarga dan rekreasi bersama anak hampir tak ada lagi, karena sudah dirampas oleh karir dan pekerjaan. Kita akhirnya sudak masuk dalam perangkap kesibukan karir duniawi dan lalu menjadi budak pekerjaan.
Reply
Kebutuhan manusia tampaknya makin lama semakin bertambah. Ahli ekonomi zaman modern menyatakan bahwa kebutuhan (need) bersifat tidak terbatas.
Reply
Kalau memang bersifat tidak terbatas, tentu saja juga bisa dinamakan keinginan atau nafsu (will).
Reply