Tips Agar Tetap Tegar Ketika Tertimpa Musibah
Sudah maklum bahwa musibah adalah sebuah ujian dan cobaan yang datang dari Allah SWT untuk menguji hambaNya sebagai pembersih dan penghapus dosa-dosanya serta menjadikannya dalam timbangan kebaikan mereka apabila bersabar. Ironisnya sebagian kaum muslimin yang lemah imannya tidak mampu bersabar ketika mendapatkan musibah. Sampai-sampai ada yang nekad bunuh diri, stress, atau yang lainnya. Sungguh sangat memprihatinkan.
Adapun tips agar seseorang tetap tegar dan tidak stress ketika tertimpa musibah di antaranya adalah :
- Hendaknya ia mengetahui, bahwa dunia adalah tempat ujian dan cobaan.
- Harus dipahami bahwa musibah adalah merupakan sebuah ketetapan atau sunnatullah.
- Memahami bahwa di sana masih ada musibah yang lebih besar dan banyak jumlahnya.
- Mengambil pelajaran dari keadaan orang-orang yang tertimpa musibah yang sama, karena hal itu akan mendatangkan ketenangan
- Memandang keadaan orang-orang yang tertimpa musibah yang lebih besar dari musibah yang menimpanya, sehingga ia lebih bersyukur karena musibah yang menimpanya ternyata masih ringan.
- Berdo’a dan mengharapkan ganti yang lebih baik, dari apa yang telah hilang darinya. Jika yang menimpanya sesuatu yang dapat tergantikan dengan yang lain seperti hilangnya harta, meninggalnya anak, pasangan hidup atau yang semisalnya.
- Mengharap pahala dan balasan kebaikan dari Allah Ta’ala dengan bersabar.
- Hendaknya seorang hamba tahu bahwa bagaimana pun berjalannya sebuah ketetapan atau taqdir adalah merupakan sesuatu yang terbaik bagi dirinya.
- Mengetahui bahwa beratnya cobaan dan dahsyatnya ujian hal itu adalah dikhususkan bagi orang-orang pilihan. Jika hal itu terjadi terhadap orang yang ahli ibadah, maka hal itu menunjukkan bahwa ia adalah termasuk pilihan.
- Memahami bahwa ia adalah seorang hamba (makhluk yang dimiliki) dan seseorang yang dimiliki tidaklah ia memiliki dirinya sedikit pun.
- Musibah yang terjadi adalah berdasarkan ridha dari Yang Empunya (Allah), maka sudah merupakan kewajiban bagi seorang hamba untuk ridha terhadap apa yang diridhai oleh Allah Subhanahu wata’ala.
- Mengoreksi diri ketika ia bersedih akibat musibah. Hal tersebut adalah sesuatu yang perlu dilakukan.
- Memahami bahwa musibah adalah hanya sesaat saja, seolah-olah ia tidak pernah terjadi. Mungkin bisa dibenarkan orang yang mengatakan, “Badai pasti berlalu”.
Beberapa Faidah dari Ujian dan Cobaan
Ujian dan cobaan memilki hikmah rabbaniyyah dan faidah yang sangat agung. Hal itu dapat diketahui melalui penelitian, atau dari kenikmatan-kenikmatan yang diperoleh akibat musibah yang menimpa seseorang. Ada pula hikmah-hikmah yang mungkin belum tersingkap yang mana Allah SWT simpan untuk suatu hikmah yang lain. Allah berfirman,
……..فَإِنْ كَرِهْتُمُوهُنَّ فَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَيَجْعَلَ اللَّهُ فِيهِ خَيْرًا كَثِيرًا -١٩
Artinya, “Karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak”. (QS. an-Nisaa`: 19).
Di antara faidah dan hikmah dari ujian dan cobaan adalah sebagai berikut:
- Membersihkan dan menghapus dosa-dosa dan kesalahan serta menghantarkannya kepada derajat yang tinggi di surga. Tidaklah hal itu diperoleh melainkan bagi mereka yang mampu bersabar dan meng-harap pahala dari Allah Ta’ala Tali
- Memotivasi seseorang untuk benar-benar ikhlas dalam berdo’a. Kembali bertaubat dengan sesungguhnya, pasrah dan berserah diri kepada Allah SWT. Allah berfirman :
وَإِنْ يَمْسَسْكَ اللَّهُ بِضُرٍّ فَلا كَاشِفَ لَهُ إِلا هُوَ وَإِنْ يَمْسَسْكَ بِخَيْرٍ فَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ -١٧
Artinya, “Dan jika Allah menimpakan sesuatu kemudharatan kepadamu, Maka tidak ada yang menghilangkannya melainkan Dia sendiri. dan jika Dia mendatangkan kebaikan kepadamu, Maka Dia Maha Kuasa atas tiap-tiap sesuatu.”. [(QS. al-An`am :17).
- Sebagian ulama Salaf berkata, “Merupakan sunnatullah bahwasannya Allah Ta’ala menyeru hambanya untuk beribadah kepadaNya dengan diberikan keluasan rizqi, kesehatan yang terus menerus agar mereka kembali kepada Allah dengan sebab kenikmatan-kenikmatan tersebut. Jika mereka tidak mau melakukannya juga, maka Allah SWT timpakan kepada mereka musibah sebagai peringatan berupa kemiskinan dan kesusahan mudah-mudahan mereka kembali kepadaNya”.
- Mengetahui betapa besar kenikmat-an dan kesehatan yang diberikan, bagi mereka yang lupa akan kenikmatan tersebut. Karena kenyataan menunjukkan bahwa apabila dibandingkan antara kenikmatan dan kesehatan akan jauh lebih besar dan lebih banyak porsinya daripada kesengsaraan atau musibah yang didapatkan.
- Tidak peduli terhadap gemerlapnya dunia karena kefanaannya, dan semangat dalam memotivasi diri untuk berlomba beramal dalam mempersiapkan hari pertemuannya dengan Rabb Penguasa alam. Sesungguhnya seorang hamba apabila berfikir dengan akal sehatnya tentang berpulangnya orang-orang yang dicintainya, niscaya ia akan sadar diri, bahwa mereka telah mereguk air pelepas dahaga dengan gelas yang mana ia harus melaluinya dengan gelas yang sama yaitu kematian.
Saudaraku… menjadilah kalian orang-orang yang senantiasa bersabar terhadap musibah yang menimpa, bersyukur ketika mendapat kenikmatan, bersabar atas segala kesengsaraan, karena sabar adalah penghapus kesalahan dan dosa. Allah Ta’ala berfirman :
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الأمْوَالِ وَالأنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ -١٥٥
Artinya “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar”. (QS.Al-Baqarah: 155)
Sumber: Disadur dari risalah “Waqfah ma`al Balaa`, Div. Khusus lil Mutabarri`in wa Fa`iliil Khair.
Ok Thank Tipsnya Sangat Bermanfaat
Sarimin Reply:22-01-2010 at 03:41
wkwkwkw…
Sarimin Reply:22-01-2010 at 03:42
123456
Sabar dan tetap tegar adalah kunci dalam menghadapi cobaan
Sarimin Reply:22-01-2010 at 03:40
tetap semangat,….
terkadang ketegaran seseorang membuat hidupnya sangat menderita.tegar hampir identik dengan munafik………kata lain sering membohongi kata hatinya.benarkah ………???????
Sarimin Reply:22-01-2010 at 03:41
mantaf…
Sarimin Reply:22-01-2010 at 03:43
asddfgh
Yuli Reply:21-02-2010 at 12:49
Teh Irawaty, itu mah namanya bukan tegar melainkan cuma pura-pura saja. Jadi terlihat luarnya kokoh, tapi dalamnya menderita.
Orang yang tegar bukan artinya tidak pernah menangis, melainkan dia yang bisa menerima dengan ikhlas terhadap kenyataan dan bisa bangkit untuk memperbaiki keadaan.
Alhamdulillah saya merasa termasuk orang yang tegar. Walau tiap malem mewek di hadapan Allah, tapi nggak lantas terus meratapi keadaan.
Walau sakit, walau pedih, hidup tetap harus berjalan kan?
Saya ingin bahagia, dan saya percaya kebahagiaan hanya akan diperoleh ketika Allah senang dengan sikap positif kita menghadapi cobaanNya.
Sesungguhnya setelah kesulitan akan datang banyak kemudahan. Saya harus berhenti bersedih saat ini juga, karena setelah saya bangkit maka ada banyak hadiah Allah yang menanti di depan sana.
Semangat!!
Alwi Reply:21-02-2010 at 15:10
Thank Mbak Yuli sharingnya, saya sepakat tegar bukan berarti tidak boleh menangis lain cerita mungkin kalau meratap. Mudah2an Mbak Yuli termasuk orang pilihan, ahli ibadah, yg senantiasa dekat dg sang Kholik Allah SWT.
Bang Iwan Reply:3-06-2010 at 10:01
Mengarungi kehidupan pasti seseorang akan mengalami pasang surut. Kadang seseorang mendapatkan nikmat dan kadang pula mendapatkan musibah atau cobaan. Semuanya datang silih berganti.
Bang Iwan Reply:3-06-2010 at 10:02
Kewajiban kita adalah bersabar ketika mendapati musibah dan bersyukur ketika mendapatkan nikmat Allah. Berikut adalah beberapa kiat yang bisa memudahkan seseorang dalam menghadapi setiap ujian dan cobaan.
Bang Iwan Reply:3-06-2010 at 10:02
Beriman kepada takdir, inilah landasan kebaikan dan akan membuat seseorang semakin ridho dengan setiap cobaan. Ibnul Qayyim mengatakan, “Landasan setiap kebaikan adalah jika engkau tahu bahwa setiap yang Allah kehendaki pasti terjadi dan setiap yang tidak Allah kehendaki tidak akan terjadi.”
Bang Iwan Reply:3-06-2010 at 10:03
Hendaklah setiap mukmin mengimani bahwa setiap yang Allah kehendaki pasti ada hikmah di balik itu semua, baik hikmah tersebut kita ketahui atau tidak kita ketahui.[3] Allah Ta’ala berfirman,
أَفَحَسِبْتُمْ أَنَّمَا خَلَقْنَاكُمْ عَبَثًا وَأَنَّكُمْ إِلَيْنَا لَا تُرْجَعُونَ (115) فَتَعَالَى اللَّهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْكَرِيمِ (116)
Bang Iwan Reply:3-06-2010 at 10:04
“Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami? Maka Maha Tinggi Allah, Raja Yang Sebenarnya; tidak ada Tuhan selain Dia, Tuhan (Yang mempunyai) ‘Arsy yang mulia.” (QS. Al Mu’minun: 115-116)
Bang Iwan Reply:3-06-2010 at 10:04
Yang namanya sabar seharusnya dimulai ketika awal ditimpa musibah.”Itulah sabar yang sebenarnya. Sabar yang sebenarnya bukanlah ketika telah mengeluh lebih dulu di awal musibah.
munir ardi Reply:3-06-2010 at 10:30
tapi nikmat Nya begitu banyak
belajar mengaji,….
munir ardi Reply:3-06-2010 at 10:22
jangan cuma belajar aja isinya diamalkan semoga
Bang Iwan Reply:3-06-2010 at 10:24
harus diamalkan..
munir ardi Reply:3-06-2010 at 10:30
didalam kehidupan jangan asal tahu saja
munir ardi Reply:3-06-2010 at 10:22
jadi pegangan sebagai bekal
Bang Iwan Reply:3-06-2010 at 10:24
betul sangat…
munir ardi Reply:3-06-2010 at 10:30
agar kita menjadi orang yang merugi di kemudian hari
munir ardi Reply:3-06-2010 at 10:23
hidup di dunnia dan di akhirat nanti
Bang Iwan Reply:3-06-2010 at 10:27
Insya Allah………..
munir ardi Reply:3-06-2010 at 10:31
Amin ya Rabbal Alamin
munir ardi Reply:3-06-2010 at 10:23
dan akan membawa kebahagiaan kekal
gurunya bapak mutohar.alwi :)
asli…
munir ardi Reply:3-06-2010 at 10:24
apanya yang asli
munir ardi Reply:3-06-2010 at 10:24
guru ngajinya ya
munir ardi Reply:3-06-2010 at 10:25
oke deh ngerti sekarang
gak bohong…
semangat,….
yup….
tegar dan selalu yakin dengan kasih sayang Allah
Bang Iwan Reply:3-06-2010 at 09:57
tegar ditempa prahara.
munir ardi Reply:3-06-2010 at 10:26
prahara dan cobaan hidup
Bang Iwan Reply:3-06-2010 at 09:59
Musibah adalah sebuah cobaan.
munir ardi Reply:3-06-2010 at 10:27
untung kalau masih cobaan bang kalau siksaan atau bala