Home » Informasi Teknologi » Pengguna internet di Indonesia kurang produktif

Pengguna internet di Indonesia kurang produktif

22 Des. 200933 comments
Pengguna internet di Indonesia kurang produktif

Aplikasi internet yang didukung broadband menawarkan peluang yang luar biasa untuk meningkatkan produktivitas suatu negara. Misalnya di dunia pendidikan, kesehatan, pemerintahan dan bisnis. Bagaimana dengan tipe konsumen internet di Indonesia ?.

Merujuk pada hasil studi Nokia Siemens Network (NSN), ternyata pengguna internet di Indonesia sekarang adalah orang-orang muda dengan kebutuhan internet mobile, yang berubah dari golongan pemula (adopter) ke life style.

Dijelaskan oleh Yohanes Denny, Market Intlejen Unit NSN bahwa rata-rata pengguna internet di Indonesia melakukan akses internet dari rumah, bukan cafe, kantor, atau tempat publik lainnya. Dan dari rumah tersebut mereka menggunakan jenis low akses bandwith terbanyak dari handheld, bukan PC atau laptop.

“Waktu akses internet konsumen Indonesia rata-rata adalah 16% dalam seminggu,sedangkan spending belanja internet adalah 10% dari penghasilan,” ujarnya Denny.

Ditambahkan Denny, dari 16% tersebut kesemuanya dilakukan untuk kebutuhan personal seperti Facebook, chating, browsing, dan sebagainya. Saat di kantor mereka menggunakan untuk menunjang produktivitas, sementara di luar kantor hanya untuk kebutuhan personal lagi.

Dari studi tersebut ditarik kesimpulan bahwa Indonesia berada di level bawah, karena akses internet sebagian digunakan untuk urusan konsumerisme dan cenderung kurang produktif.

Low Bandwith, Tren Konsumen Indonesia
Denny menjelaskan bahwa koneksi internet bisa dilihat dari 2 sisi yakni jenis low bandwith dan high bandwith. Berdasar data NSN, ternyata masyarakat Indonesia lebih banyak menggunakan tipe low bandwith, karena akses yang dilakukan melalui handheld mereka. “Rata-rata konsumen Indonesia sudah puas dan nyaman dengan bandwith 300 Kbps, karena akses aplikasi melalui handheld berjenis low bandwith,” jelas Denny.

Dari sisi operator mungkin berpikir bahwa kecepatan internet adalah segalanya, karena memungkinkan akses aplikasi web berjenis high bandwith, yang tujuan akhirnya adalah mendapatkan kepuasan konsumen. Sedangkan berdasar data NSN, ternyata kenyamanan adalah hal nomor satu. Dengan membuka aplikasi dari ponsel, berjenis low bandwith rata-rata konsumen sudah puas. Karena puas dengan low bandwith, maka hal ini menjadi kebiasaan mereka untuk ‘ngeksis’ di internet berbekal handheld kesayangan mereka.

Mudah-mudahan artikel tentang Pengguna internet di Indonesia kurang produktif ini bisa bermanfaat untuk anda, terima kasih.

Artikel Yang Mungkin Berkaitan :

  1. Persaingan Windows 7 dan XP
  2. Tips Menghemat Pemakaian Tinta Printer
  3. Menggunakan Firefox dan Google Sebagai Kalkulator
  4. Service Pack 1 untuk Windows 7 Dipercepat
  5. Cara Mengatasi Anti Klik Kanan (Disable Right Click)
  6. Lubang Vulkanik Bawah Laut Ditemukan
  7. Pentingnya Backup Data
  8. Microsoft Office 2010 Segera Dirilis di Indonesia
  1. Alwi
    2-1-2010 at 03:18 | #1

    Tarif internet mahal gimana rakyat mau majuuuuuuuuu…

    Reply

    Bang Iwan Reply:

    Tidak diragukan lagi, bahwa intenet dan web (“dunia maya”) sangat mempengaruhi dan telah memasuki kehidupan kita Populasi dunia pengguna internet di dunia diperkirakan telah mencapai 1,2 milyar pada tahun 2006 dan 185 juta diantaranya ada di Amerika Serikat 1)Dunia elektronik ada dimana saja, Internet dan web juga ada dimana-mana, dunia maya telah menembus segalanya.

    Reply

    alamendah Reply:

    sukanya masih cari yang panas2 doang

    Reply

    Bang Iwan Reply:

    Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh Pusat Kebijakan Komunikasi (Center for Communication Policy) di Universitas California, Los Angeles yang bekerja sama dengan beberapa Universitas international, telah mempelajari dampak TI sekaligus perubahan sikap dan tingkah laku manusia terkait dengan TI. Sebagian hasil dari penelitian menyebutkan bahwa : kelompok umur 18-27 tahun yang disebut sebagai “generasi millennium, Gen Y atau Generasi Internet”, sangat tertarik pada TI.

    Reply

    yayah Reply:

    betul betul betul… klo bisa kasih gratis

    Reply

  2. 30-1-2010 at 09:55 | #2

    kapan indonesia bisa bebas dari jeratan low bandwith >> … turunkan harga internet.. :-)

    Reply

    alamendah Reply:

    ikutan mendukung 1000 persen

    Reply

    alamendah Reply:

    bahkan 10000 persen

    Reply

    alamendah Reply:

    100000 persen …

    Reply

    alamendah Reply:

    1000000 persen …..

    Reply

    yayah Reply:

    ga usah pake bandwih.. harus bebas sebebas bebasnya

    Reply

  3. 3-6-2010 at 10:40 | #3

    sebetulnya produktif sih Kang..

    Reply

    Bang Iwan Reply:

    Karena dari internet malah bisa di pake judi…

    Reply

    alamendah Reply:

    kreatif dan produktif banget ….

    Reply

    alamendah Reply:

    tapi ngomong2 bagaimana caranya, ya

    Reply

    alamendah Reply:

    penegn ikutan juga, Pak
    wakakakakak

    Reply

  4. 3-6-2010 at 10:45 | #4

    Sebagian besar pengguna teknologi internet di Indonesia tidak produktif karena memanfaatkan internet hanya untuk kebutuhan personal, tidak untuk menunjang produktivitas. Akibatnya, budaya konsumtif yang berkembang subur. Padahal tujuan penyediaan akses broadband adalah untuk mendukung produktivitas.

    Reply

    Bang Iwan Reply:

    ”Perilaku orang Indonesia paling banyak everywhere user. Artinya, buka internet di mana pun dia berada dengan menggunakan segala macam akses, seperti fixed high speed access, mobile network, dan hotspot,”

    Reply

    alamendah Reply:

    oooo

    >>>selamat menjalani kamis siang buat semua sahabat

    Reply

    Bang Iwan Reply:

    Tren masyarakat untuk mengakses internet untuk kebutuhan personal, seperti situs jejaring sosial seperti Facebook atau hiburan seperti Youtube, sebenarnya bisa menjadi pasar potensial bagi operator atau industri kreatif untuk mengembangkan aplikasi buatan dalam negeri sehingga lebih produktif dan lebih menguntungkan ekonomi Indonesia.

    Reply

    Bang Iwan Reply:

    Dari hasil survei juga diketahui, ternyata masyarakat tidak membutuhkan akses internet dengan kecepatan tinggi karena aktivitas masih berkisar di e-mail, unduh dan unggah data, video streaming, browsing, serta online game. ”Masyarakat tidak terlalu peduli pada kecepatan, lebih pada kenyamanan,”

    Reply

    alamendah Reply:

    saya gak ada pendukungnya

    >>>selamat menjalani kamis siang buat semua sahabat

    Reply

    Bang Iwan Reply:

    Sesuai perkembangan zaman, kini yang dibutuhkan justru aplikasi pendorong produktivitas dan bukan lagi kecepatan semata.

    Reply

  5. 3-6-2010 at 10:48 | #5

    Seberapa produktifkah TI membantu kita ?
    Penyalahgunaan Teknologi dengan segala kemampuannya, komputer memaksa perusahaan-perusahaan AS mengeluarkan uang puluhan milyar dollar dalam satu tahun untuk biaya downtime, pemeliharaan, dan pelatihan, permainan game yang tidak berguna dan kelebihan informasi.

    Reply

    Bang Iwan Reply:

    Pegawai akan terlihat sibuk saat mereka memandangi layar komputer dengan mata berkedip-kedip. Akan tetapi kadang kala mereka hanya bermain game, atau sedang mengunjungi situs pribadi atau pornografi. Sebuah studi menemukan bahwa jelajah web rekreasi (recreation web) mencapai hampir sepertiga dari waktu online pegawai kantor.

    Reply

  6. 3-6-2010 at 12:42 | #6

    kalau Kang alwi pastinya gak termasuk golongan yang ini

    >>>selamat menjalani kamis siang buat semua sahabat

    Reply

    alamendah Reply:

    bang iwan juga keknya

    >>>selamat menjalani kamis siang buat semua sahabat

    Reply

    alamendah Reply:

    semoga saya juga

    >>>selamat menjalani kamis siang buat semua sahabat

    Reply

  7. 8-6-2010 at 08:46 | #7

    pemerintahnya memang ga mendukung.. jadi ga produktif…

    Reply

  8. 5-6-2011 at 23:32 | #8

    sayang sekali…padahal terlalu banyak manfaat yg bisa di peroleh dari internet….

    Reply

2+5=? (Wajib diisi)