Menghemat Quota Bandwidth dengan HTTP Compression
Seperti janji saya pada postingan sebelumnya Tips Menghemat Quota Bandwidth, maka kali ini kita akan membahas HTTP Compression untuk mempercepat loading wordpress sekaligus untuk menghemat quota atau jatah bandwidth. Untuk para master mohon masukannya, kalau ada yang salah.
Saat ini terdapat dua macam metode kompresi HTTP yang umum digunakan, yaitu mod_deflate dan mod_gzip. Keduanya bekerja pada server apache. Dibandingkan dengan mod_deflate, mod_gzip memberikan rasio kompresi HTTP yang lebih besar. Artinya mod_gzip lebih baik daripada mod_deflate.
Beberapa penyedia jasa web hosting terutama yang gratisan malah sudah mengaktifkan mod_gzip secara otomatis pada server apache-nya. Mod_gzip mengirit bandwidth dengan cara mengkompresi bodi respon HTTP sebelum dikirimkan ke klien/browser. Rata-rata browser modern sudah dapat membaca respon yang terkompresi. Karena perbandingan jumlah request teks (HTML, txt, js, css) dan gambar (gif, jpg, swf) untuk sebuah situs tipikal adalah 1:1 hingga 1:3, dan gzip dapat mengkompresi teks hingga 50%-80%, maka pengiritan trafik outgoing web yang diperoleh rata-rata bisa berkisar antara 10%–35%. Dan pengiritan total bandwidth yang diperoleh antara 4%–15%. Jumlah yang lumayan.
Sebenarnya kita bisa memasang mod_gzip pada Apache server tempat kita hosting, yaitu dengan cara membuat sebuah source code kemudian kita install di apache. Tapi untuk cara ini tidak akan dibahas di sini, karena saya sendiri belum cukup mahir tentang setting apache, takut malah eror heeee……
Syarat-syarat untuk dapat menggunakan metode kompresi HTTP di atas adalah browser dan server harus mendukung. Khusus untuk mod_gzip, PHP yang digunakan harus versi 4.0.6 hingga terbaru. Untuk dapat mengetahui versi PHP pada server yang kita gunakan, buatlah sebuah file php (contoh: info.php), kemudian ketikkan kode berikut:
<?php phpinfo (); ?>
Kemudian simpan dan uploadlah file tersebut ke root direktori wordpress. Kemudian buka file tersebut melalui browser yang kita gunakan. Contoh: http://nama-domain.com/info.php
Di situ akan terlihat informasi lengkap PHP yang ada di server. Kita bisa mencari fitur-fitur yang terintegrasi di dalamnya.
Kompresi menggunakan mod_deflate :
Caranya adalah, dengan menambahkan kode berikut pada file .htaccess di direktori root domain kita.
# compress text, html, javascript, css, xml: AddOutputFilterByType DEFLATE text/plain AddOutputFilterByType DEFLATE text/html AddOutputFilterByType DEFLATE text/xml AddOutputFilterByType DEFLATE text/css AddOutputFilterByType DEFLATE application/xml AddOutputFilterByType DEFLATE application/xhtml+xml AddOutputFilterByType DEFLATE application/rss+xml AddOutputFilterByType DEFLATE application/javascript AddOutputFilterByType DEFLATE application/x-javascript# atau kompress berdasarkan ekstensi file: <files *.html *.php *.css> SetOutputFilter DEFLATE </files>
Kompresi menggunakan mod_gzip :
Caranya adalah dengan menambahkan kode berikut:
<?php ob_start( 'ob_gzhandler' ); ?>
atau
<?php if (substr_count($_SERVER['HTTP_ACCEPT_ENCODING'], 'gzip')) { ob_start("ob_gzhandler"); } else { ob_start(); } ?>
Tambahkan kode tersebut di bagian paling atas header.php. Contoh:
<?php
if (substr_count($_SERVER['HTTP_ACCEPT_ENCODING'], 'gzip')
{ob_start("ob_gzhandler");}
else {ob_start();}
?>
<!-- bagian paling atas header.php -->
< !DOCTYPE html PUBLIC "-//W3C//DTD XHTML 1.0 Transitional//EN" "http://www.w3.org/TR/xhtml1/DTD/xhtml1-transitional.dtd">
<html xmlns="http://www.w3.org/1999/xhtml" <?php language_attributes(); ?>>
</html>
Jika theme wordpress kita memakai template halaman (page template), maka tidak direkomendasikan untuk menyisipkan kode mod_gzip di bagian header.php. Karena akan merusak kompresi. Caranya adalah dengan menyisipkan kode mod_gzip tersebut pada file index.php, single.php, page.php, archive.php, 404.php, dan search.php, dan jangan sisipkan pada header.php. Contohnya:
<?php
if (substr_count($_SERVER['HTTP_ACCEPT_ENCODING'], 'gzip')) {
ob_start("ob_gzhandler");
}
else {
ob_start();
}
?>
<!-- Bagian atas file single.php --><?php get_header(); ?>
Jika kita memakai template halaman, maka kode mod_gzip disisipkan dengan cara sebagai berikut:
<?php
if (substr_count($_SERVER['HTTP_ACCEPT_ENCODING'], 'gzip')) {
ob_start("ob_gzhandler");
}
else {
ob_start();
}
/*Template Name: Nama Template halaman*/?>
Jika cara di atas tidak berfungsi silahkan kombinasikan dengan plugin wp super cache yang bisa di download di sini. Kemudian upload dan aktifkan. Pastikan dalam file .htaccess
yang ada di root direktori terdapat kode ini :
# BEGIN WPSuperCache <IfModule mod_rewrite.c> RewriteEngine On RewriteBase / AddDefaultCharset UTF-8 RewriteCond %{REQUEST_METHOD} !POST RewriteCond %{QUERY_STRING} !.*=.* RewriteCond %{HTTP:Cookie} !^.*(comment_author_|wordpress|wp-postpass_).*$ RewriteCond %{HTTP_USER_AGENT} !^.*(Android|2.0\ MMP|240x320|AvantGo|BlackBerry|Blazer|Cellphone|Danger|DoCoMo|Elaine/3.0|EudoraWeb|hiptop|IEMobile|iPhone|iPod|KYOCERA/WX310K|LG/U990|MIDP-2.0|MMEF20|MOT-V|NetFront|Newt|Nintendo\ Wii|Nitro|Nokia|Opera\ Mini|Palm|Playstation\ Portable|portalmmm|Proxinet|ProxiNet|SHARP-TQ-GX10|Small|SonyEricsson|Symbian\ OS|SymbianOS|TS21i-10|UP.Browser|UP.Link|Windows\ CE|WinWAP).* RewriteCond %{HTTP:Accept-Encoding} gzip RewriteCond %{DOCUMENT_ROOT}/wp-content/cache/supercache/%{HTTP_HOST}/$1/index.html.gz -f RewriteRule ^(.*) /wp-content/cache/supercache/%{HTTP_HOST}/$1/index.html.gz [L] RewriteCond %{REQUEST_METHOD} !POST RewriteCond %{QUERY_STRING} !.*=.* RewriteCond %{HTTP:Cookie} !^.*(comment_author_|wordpress|wp-postpass_).*$ RewriteCond %{HTTP_USER_AGENT} !^.*(Android|2.0\ MMP|240x320|AvantGo|BlackBerry|Blazer|Cellphone|Danger|DoCoMo|Elaine/3.0|EudoraWeb|hiptop|IEMobile|iPhone|iPod|KYOCERA/WX310K|LG/U990|MIDP-2.0|MMEF20|MOT-V|NetFront|Newt|Nintendo\ Wii|Nitro|Nokia|Opera\ Mini|Palm|Playstation\ Portable|portalmmm|Proxinet|ProxiNet|SHARP-TQ-GX10|Small|SonyEricsson|Symbian\ OS|SymbianOS|TS21i-10|UP.Browser|UP.Link|Windows\ CE|WinWAP).* RewriteCond %{DOCUMENT_ROOT}/wp-content/cache/supercache/%{HTTP_HOST}/$1/index.html -f RewriteRule ^(.*) /wp-content/cache/supercache/%{HTTP_HOST}/$1/index.html [L] </IfModule> # END WPSuperCache
Dan pastikan juga dalam file .htaccess
yang ada di folder /
wp-content/cache terdapat kode ini :
# BEGIN supercache <IfModule mod_mime.c> <FilesMatch "\.html\.gz$"> ForceType text/html FileETag None </FilesMatch> AddEncoding gzip .gz AddType text/html .gz </IfModule> <IfModule mod_deflate.c> SetEnvIfNoCase Request_URI \.gz$ no-gzip </IfModule> <IfModule mod_headers.c> Header set Vary "Accept-Encoding, Cookie" Header set Cache-Control 'max-age=300, must-revalidate' </IfModule> <IfModule mod_expires.c> ExpiresActive On ExpiresByType text/html A300 </IfModule> # END supercache
Kebetulan saya memakai cara yang terakhir yaitu menggunakan plugin wp super cache dan menyisipkan kode mod_gzip pada file index.php, single.php, page.php, archive.php, 404.php, dan search.php, dan alhamdulillah bisa berfungsi. Rata-rata halaman blog ini terkompress antara 70-80%. Di samping itu karena sudah terkompres ternyata cukup signifikan terhadap kecepatan loading blog ini. Untuk mengetahui apakah halaman web/blog kita sudah terkompress atau belum silahkan kunjungi situs ini online gzip test atau http_compression test.
Buat sobat-sobat yang punya cara lain tentang HTTP Compression monggo silahkan dishare disini biar kita bisa belajar bersama.
Update :
Alternatif lainnya untuk kompressi halaman jika server yang digunakan tidak mengaktifkan module mod_deflate atau mod_gzip anda bisa memakai teknik Zlib Compression, caranya silahkan baca postingan berikut ini : Mempercepat Loading WordPress dengan Zlib Compression.
Sumber referensi :
http://betterexplained.com/articles/how-to-optimize-your-site-with-gzip-compression
http://www.ethanandjamie.com/blog/43-web-dev-freebies/85-php-gzip-css-files
http://www.rismaka.net/2009/06/mempercepat-loading-wordpress-dengan-http-compression.html
http://www.ibloomstudios.com/articles/php_css_compressor/
http://www.linuxjournal.com/article/6802
http://www.whatsmyip.org/http_compression/phpgzip/
http://www.http-compression.com/#about_http_compression
mantap tqu info nya..segera di praktikkan..
Reply
mau nanya neh gan., tu kode2nya disisipkannya di bagian mana ya? misal diatas atau di bawah kode tertentu misal di bawah
maaf masih baru neh gan jd masih kurang paham
———————————————————
Untuk kompresi dg deflate kode ditempatkan di file .htaccess di bagian mana saja, paling atas boleh, tengah atau paling bawah tetap berfungsi, sedangkan untuk yg gzip cara penempatannya seperti yg sudah dijelaskan di dlm postingan tersebut di atas.
Reply
djawa Reply:9-09-2011 at 14:42
makasih gan., ntar di praktekin :D
semalaman belajar dan ngutak-ngatik di blog baru malah jd acak2an heheh., semua cara yang di blog ini saya coba smua dan akhirnya blogku error haha., sy harus belajar lagi neh
Reply
djawadreang Reply:13-11-2011 at 08:48
dah saya coba,malah error syintax,malah puyeng mas :D
Reply
gan, punya ane kok mlah not found yah??mhon bantuannya
Reply
Terima kasih mas ilmunya. Blog saya memang masih bermasalah dalam hal kecepatan akses.
Reply
Mau nanya mas, apa penggunaan metode ini berpengaruh terhadap hasil analisis di gtmetrix?
Sebelum saya gunakan metode ini, hasil di gtmetrix itu B sekitar 80%. Tapi setelah saya gunakan metode ini dan saya cek kompresi nya berhasil, hasil di gtmetrix malah berkurang mas jadi C sekitar 77%.
Itu kenapa ya mas?
masih banyak banget bagian blog agan yg perlu dibenahi, saya cek dg gtmetrix dan pagespeed, firebug dan yslow, kompresinya belum berfungsi, coba gunakan model kompresi menggunakan mod_deflate (lewat .htaccess) jika server tidak mendukung bisa pakai ZLIB (Mempercepat Loading WordPress dengan Zlib Compression), untuk expired cache bisa baca di sini : Cara Setting Expired Header, terus optimasi gambar bisa dilihat di sini : Cara Mengoptimasi Gambar Theme, untuk meminimalisir Parallelize downloads across hostnames bisa baca2 di sini : Cara Menggabungkan File CSS WordPress (Bag.1), Cara Menggabungkan File CSS WordPress (Bag.2) atau dengan CDN (Cara Membuat CDN Dengan Subdomain) dan masih banyak lagi, silahkan telusuri bagian kategori “Optimasi WordPress” dan “CSS”
Mohon berkenan dijawab ya mas.
Trims.
——————————————————————
Blog ini alhamdulillah bisa mencapai score 100
Reply
Faisal Reply:27-11-2011 at 15:01
Tadi saya barusan cek di gtmetrix, untuk gzip nya sudah berfungsi mas, tapi baru dapet nilai 68.
Untuk Setting Expired Header saya sudah coba, tapi kenapa belum berfungsi ya mas?
Yang lainnya akan bertahap saya kerjain.
Sebelumnya makasih mas udah berkenan bantu saya.
Reply
Mas, saya udah coba dengan mod_gzip dan setelah saya tes di online gzip test hasilnya web terkompres manjadi 69.9 %. Kalau seandainya saya gabungkan dengan plugin wp super cache, apakah hasilnya akan meningkat mas.?
Reply
makasih buat infonya….
ini ga bisa digunakan di blogger ya????
Reply
Dah dicoba semalam, tpi kok malah blank ya? dimana salahnya? Tq
Reply
mantap gan informasinya akan saya terapkan pada website saya…terimaksih atas sarannya
Reply
artikel yang bagus, tapi sayang saya ga bisa copas codenya, soalnya pakai ponsel
Reply