Dampingi Anak Saat Berselancar di Dunia Maya
Internet atau dunia maya ibarat pisau bermata dua, satu sisi punya beribu-ribu bahkan berjuta-juta manfaat namun pada sisi lain juga bisa dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab untuk melakukan kejahatan seperti yang terjadi belakangan ini dengan memanfaatkan salah satu situs jejaring sosial yang sedang populer yaitu Facebook. Kasus kejahatan terhadap remaja oleh orang yang baru dikenal di situs jejaring sosial Facebook tidak hanya menimpa Marietha Novatriani di Tangerang. Kasus serupa dilaporkan juga terjadi di Semarang dan Makassar.
Untuk kasus Nova di Tangerang, Satuan Kejahatan dan Kekerasan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya berhasil menangkap Febriari, 18, pria yang membawa kabur Nova. Pria itu baru dikenal Nova lewat jalur pertemanan di Facebook, November tahun lalu.
Di Makassar, seorang gadis berinisial ME,17, siswi sebuah SMA negeri di Makassar melaporkan dugaan perbuatan asusila yang dialaminya oleh pelaku yang baru dikenalinya lewat situs jejaring sosial. Perempuan yang beralamat di Perumahan Balla Panakkukang, Jalan Raya Pendidikan, Kecamatan Rapoocini, itu melapor ke Polresta Makassar Timur. Korban datang melapor ke Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Polresta Makassar Timur pada pukul 20.30 Wita tadi malam. Dalam laporan itu dia mengaku bahwa lelaki itu adalah orang yang dikenal lewat situs Facebook sekitar dua pekan lalu. “Dua pekan lalu saya berteman dengan pelaku lewat Facebook. Dia kemudian beberapa kali mengajak saya untuk bertemu,” tutur perempuan yang berambut sebahu itu.
Kepada petugas ME mengaku nama lelaki yang memerkosanya adalah Musa alias Moja. Pelaku yang masih dalam pengejaran petugas itu mengaku sebagai mahasiswa sebuah perguruan tinggi swasta di Makassar. Melalui pertemanan di dunia maya itu kedua orang ini pun intens menjalin komunikasi.
Seperti halnya kasus di Makassar, kasus serupa di Semarang pun polisi masih memburu sang pelaku, yang diduga teman korban di Facebook.
Meihat fenomena ini, Psikolog Tika Bisono menekankan pentingnya peran orang tua mendampingi kegiatan anak dalam menggunakan Facebook. Orang tua juga harus bersikap arif dan cerdas dalam membimbing anak-anak mereka. Sudah semestinya orang tua memberi nasihat agar anaknya tidak usah menerima ajakan berteman dari orang yang tidak dikenalnya.
“Lalu beri penjelasan bahwa banyak kejadian bahaya, termasuk penculikan, akibat menerima permintaan berteman dari orang yang tidak dikenal. Kalau memang kenal, silakan saja. Saya yakin, dengan cara begini anak sudah langsung mengerti dan akan lebih hati-hati,” kata Tika.
Tika menambahkan, selain orang tua, pemerintah juga perlu memperhatikan ancaman internet bagi anak yang semakin mencemaskan. Salah satunya melakukan sosialisasi di lingkungan keluarga dan membuat kebijakan pengaturan sistem.
Menurut sosiolog Universitas Gadjah Mada (UGM) Susetiawan, rentetan peristiwa kejahatan lewat Facebookmenunjukkan norma sosial dalam komunitas dunia maya sudah hilang. Dalam dunia maya, siapa yang bertanggung jawab tidak jelas dan absurd.
Mestinya pemerintah sudah harus membuat perubahan dalam komunitas dunia maya, terutama perlu adanya peraturan baru dalam etika, sehingga ada standardisasi dan rambu-rambu yang tidak dapat dilanggar oleh para pengguna.
tapi anak sapa yaw yang mau didamingin masih single hehehe
tapi nice post setuju banget
berkunjung n ditunggu kunjungan baliknya makasihhh .
Reply
RifkyMedia™ Reply:13-02-2010 at 03:36
sementara anak tetangga dulu g papa deh .
Reply
memang harus serba pendampingan agar tidak salah arah
Reply
citrohadi Reply:12-02-2010 at 16:24
sekli hadir membawa 2 blog kesini
nice info
salam hangat dari pamekasan madura
Reply
RifkyMedia™ Reply:13-02-2010 at 03:37
yup parental guidance .
Reply
mohon pencerahan tentang blog baru yang belum terindeks dari google
salam kenal dari madura
Reply
RifkyMedia™ Reply:13-02-2010 at 03:38
pakai google webmaster tool aja bro
Reply
mampir malam silaturahmi
Reply
Bang Iwan Reply:12-02-2010 at 18:27
Sementara mendapingi anak online di Warnet
Reply
RifkyMedia™ Reply:13-02-2010 at 03:42
mampir blog saya dong bang…..
Reply
kita ingat pepatah” the man behind the gun” maksudnya apapun media yg digunakan tergantung bagaimana dan untuk apa media itu digunakan, seperti dalam pepatah tsb di sana ada “gun” dimana si gun ini juga sudah sering menelan korban pemegangnya..so be careful…
Reply
RifkyMedia™ Reply:13-02-2010 at 03:38
Sepakat aka setuju !
Reply
sebuah pegangan dan peringatan yang baik neh. Kemudian mungkin anak saya jika sudah besar akan menggunakan internet juga kayak bapaknya ini. Setuju bangat peran orang tua dan keluarga harus ditingkatkan dalam membimbing anak ini.
Trims sekali Mas.
Salam hangat selalu :)
Reply
siap deh…, tp belum punya anak… minta doanya ya… mudah mudahan jadi nih bulan ini
Reply
kunjungi ane donk.. ane juga dofollow, btw di yayah di http://suka.web.id juga tuh..
Reply
Sepakat, Bang. Saya sendiri kalau ngasih tugas siswa nyari informasi di internet, siswa saya suruh ngenet di sekolah habis pelajaran, maksude biar bisa kita pantau gitu.
Reply
mampir pagi…
Reply